Pensiunan Polwan di Sidoarjo Jadi Korban Gendam
Sudirman yang menyamar sebagai kiai berakhir di balik jeruji Polres Sidoarjo setelah ditangkap paska menggendam pensiunan Polwan
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEW2S.COM, SIDOARJO - Peran Sudirman (40) asal Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, yang menyamar sebagai kiai berakhir di balik jeruji Polres Sidoarjo setelah ditangkap paska menggendam pensiunan Polwan berpangkat AKBP Djanmi Tumitah (70) warga Perumahan Sidokare Indah Blok BX.
Tersangka bersama Roni (31), warga Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Pasuruan, ditangkap petugas gabungan dari Unit Lantas Polres Sidoarjo dan Polsek Porong di Jalan Raya Porong.
Sebelum ditangkap, Sudirman turun dari mobil Toyota Avanza hitam L 1336 EV dan lari ke permukiman Desa Porong. Tak pelak, tersangka diteriaki maling dan ditangkap massa.
Proses penangkapan komplotan gendam berlangsung menarik. Setelah korban Djanmi Tumitah digendam langsung bicara ke tetangganya yang menjadi anggota Polres Sidoarjo.
Seketika itu, kabar penggendaman tersebar di handy talky (HT) ke seluruh jajaran Polres Sidoarjo. Anggota Satlantas yang piket di tol Buntung Porong sempat melihat mobil Toyota Avanza hitam L 1336 EV melaju ke arah selatan.
Seketika itu, di pertigaan depan Pusdik Gasum Porong dibuat crowdit oleh anggota Satlantas sehingga kemacetan terjadi. Mobil yang dikemudikan Roni bersama 'kiai gendam' terjebak kemacetan.
Mobil yang sudah masuk itu tidak bisa memutar karena jalur satu arah dan ada pembatas jalannya. Sadar mobilnya menjadi sasaran polisi, kiai awu-awu itu langsung membuka pintu dan lari.
Kasubag Humas Polres Sidoarjo AKP Samsul Hadi, mengungkapkan, tersangka pada Minggu (18/7/2015) mendatangi rumah korban. Saat itu korban sedang menyapu rumah dan Sudirman pura-pura bertanya arah menuju Pasuruan.
Tanpa beban korban menunjukkan arah dari Sidokare menuju Jl Diponegoro. "Setelah bertanya, Sudirman mengatakan jika hari ini adalah hari baik untuk ibu (korban). Lantas korban disuruh naik ke mobil untuk diajak berdoa," papar AKP Samsul Hadi, Senin (19/1/2015).
Tanpa sadar cincin dan anting-anting korban senilai Rp 25 juta disuruh melepas lalu diberikan ke Sudirman. Begitu korban disuruh turun dan berjalan sampai di pintu, korban baru sadar jika dirinya digendam. Seketika itu korban lari ke jalan dan melihat nopol kendaraan yang dipakai.
"Penyidik masih mengembangkan perkara ini. Kami yakin masyarakat yang menjadi korban masih banyak," tutur AKP Samsul.
Operasi yang dilakukam kiai awu-awu kebanyakan di wilayah pedesaan atau pinggiran. Untuk melaksanakan aksinya, Sudirman yang pura-pura menjadi kiai mengenakan jubah putih atau pink plus kopiah putih.
"Pakaian yang dikenakan hanya dipakai akat saja. Sejatinya mereka menggendam," tukasnya.
Wakapolres Sidoarjo Kompol Dolly A Primanto yang penasaran dengan ulah pelaku mendatangi ruang penyidikan. Mantan Kapolsek Asemrowo, Surabaya itu terlihat mengajak bicara Sudirman.
Kompol Dolly sempat memegang lengan kanan tsrsangka Sudirman yang ada tatonya.
"Penyidik agar berhati-hati kalau memeriksa agar tidak kena gendam tersangka," gurau mantan Kasat Reskrim Polres Surabaya Utara ini.