Kecelakaan AirAsia Membuat Orang Palembang Takut Makan Ikan Laut
Kebanyakan wong Palembang lebih memilih makan daging ayam dan ikan air tawar.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Meski sudah tiga pekan berlalu tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura dan lokasinya di perairan Kalimantan, namun warga Palembang hingga kini masih enggan mengkonsumsi ikan laut.
Kebanyakan wong Palembang lebih memilih makan daging ayam dan ikan air tawar.
Kondisi ini dikeluhkan pedagang ikan di Pasar Cinde Palembang. Menurut pedagang ikan di Pasar Cinde, Kristopo mengatakan mesti peristiwa yang terjadi pada 28 Desember 2014 itu menyebabkan penjualan ikan laut jauh berkurang.
Padahal pedagang kerap memberikan pengertian kepada pembeli bahwa ikan yang dijualnya berasal dari perairan Bangka dan Pulau Jawa.
"Memang masih laku, tapi jauh berkurang. Orang bilang takut makan ikan laut, takutnya dari Kalimantan," ungkapnya, Kamis (22/1).
Dikatakannya, penjualan ikan laut perhari berkurang hingga 30 persen dari 70 kilogram stok yang disiapkan. Meski kurang laku, harga ikan laut tidak menurun.
"Biasanya, tongkol atau sarden paling laris. Sekarang banyak milih ikan air tawar, kayak patin, gabus, dan gurami," ujarnya.