Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sidang Pesta Shabu Profesor Musakkir Didakwa 12 Tahun

Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumnis Unhas (2012-November 2014) ini didakwa 12 tahun penjara

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Sidang Pesta Shabu Profesor Musakkir Didakwa 12 Tahun
net
Ilustrasi palu hakim 

TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR, - Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Dr Musakkir Bado SH, MH (49 tahun), menjalani sidang perdana kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (26/1).

Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumnis Unhas (2012-November 2014) ini didakwa 12 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Selain Prof Musakkir, lima tersangka lainnya, juga hadir di sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Andi Cakra Alam dan dua hakim anggota: Ibrahim Palino dan Suparman.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejakaan Negeri Makassar M Mas'ud, membacakan dakwaan di ruang Sidang Utama PN Makassar, Jl RA Kartini, pusat Kota Makassar.

Professor beranak dua ini, tertangkap basah menggelar pesta narkotika jenis shabu kelas 1, di Kamar 312 Hotel Grand Malebu, Jl Bonto Mangape, Rappocini, Makassar, Jumat (14/11/2014) dini hari.

Di dalam kamar hotel bintang II ini, Sekretaris Pengda Federasi Olahraga Karate Indonesi (FORKI) Sulsel ini tertangkap nyabu bersama seorang dosen Fakultas Hukum Unhas, Ismail Alrif MH (38), dan Nilam Ummi Qalbi (20), seorang mahaiswi semester III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Manajemen (STIEM) Bungaya, Makassar.

Selain pesta shabu three same party di kamar 312 dini hari ini, di kamar 308 juga ditemukan pesta shabu, 0,2 gram dan sejumlah alat hisap shabu.

Berita Rekomendasi

Majelis Hakim dalam sidang perdana Prof Musakkir diketuai oleh Andi Cakra Alam, dan Wakil ketua yakni Ibrahim Palino, dan Suparman.

Sedangkan Jaksa Penuntut Umum diantaranya, Mas'ud, Zulkarnaen AL, dan Andi Armasari.
Proses Sidang

Jaksa Penuntut Umum Mas'ud dalam dakwaannya menilai terdakwa telah melakukan penyalagunaan narkotika serta pembiaran sehingga dikenakan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasal yang dikenakan berlapis yakni pasal 112, pasal 127, dan pasal 131 Undang-Undang tentang Narkotika.

"Terdakwa dinilai melakukan penyalahgunaan narkotika, serta melanggar hukum dengaan menguasai dan mengonsumsi narkotika golongan satu," tutur Mas'ud saat sidang berlangsung.

Selain itu, terdakwa lainnya yakni Nilam Ummi Qalbi dan Ainun Nakiyah, JPU menyatakan keduanya hanya berperan sebagai pengguna dan didakwa pasal 112 dan pasal 127 undang-undang narkotika.
Sementara terdakwa Ismail Alrip, Andi Syamsuddin, dan Hariyanto, yang juga penguna ditetapkan sebagai pemilik barang terlarang jenis sabu seberat 0,2 gram tersebut.

Ismail dikenakan pasal 112 dan pasal 127, sedangkan Heryanto pasal 132 Juncto pasal 127 undang-undang narkotika dan Andi Syamsuddin dijerat pasal 114 dan pasal 127.

Sidang yang dipimpin majelis Hakim Andi Cakra Alam didampingi Ibrahim Palino dan Suparman sebagai hakim anggota mengatakan setelah pembacaan dakwaan, Prof Muzakkir beserta Nilam dan Ainun tetap menjalani rehabilitasi.

"Terdakwa tetap menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Baddoka Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulsel," ujarnya.

Sementara itu, pengacara terdakwa Musakkir, Djamalluddin Koedoeboen, mengemukakan tidak akan melakukan eksepsi terkait dakwaan tersebut.

Pihaknya memilih akan melanjutkan sidang guna pembuktian benar atau salah tuduhan kepada kliennya.

"Kami rasa ada kejanggalan kepada klien kami dan tidak dapat dibuktikan, termasuk saat penangkapan terdakwa, kami akan membuktikan nanti," bebernya.

Pengacara lainnya Acram Mappaona Azis, menuturkan apa yang disangkakan kepada kliennya belum bisa dibuktikan di pengadilan. "Nanti kita lihat pada persidangan selanjutnya," singkatnya.

Di dalam sidang perdana ini Prof Musakkir disangkakan pasal 112, 127, dan 131. Untuk pasal 112 disebutkan dalam pembacaan dakwaan bahwa , setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 jutadan paling banyak Rp 8 miliar.

Sedangkan pasal 127 disebutkan bahwa, dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Adapun pasal 131 berbunyi bahwa setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana penyalahgunaan Narkoba namun tidak melaporkan ke pihak berwajib, akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 50 juta.

Background Kasus

Prof Dr Musakkir SH, MH, warga kompleks Unhas Blok A1/8 dan Ismail Alrip SH, MKN, Ketua LBH Unhas, warga Jl Kutacane Utara No 24, Baruga Antang, nyabu bersama mahasiswinya di Hotel Grand Malibu kamar 312, Jumat (14/11/2014) dini hari tadi.

Satuan Narkoba Polrestabes Makassar yang mendapat informasi tentang pesta sabu itu langsung melakukan penggerebekan. Di dalam kamar 312, hotel Grand Malibu ditemukan Musakkir dan Ismail nyabu bersama seorang mahasiswinya, Nilam, warga Jalan Mawar, Kabupaten Gowa.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita dua paket sabu, lengkap dengan alat isapnya. Dari pengakuan tersangka, ada rekan-rekannya yang lain sedang berpesta sabu di kamar lainnya di Hotel Grand Malibu. Polisi pun langsung melakukan penggerebekan dan menemukan Andi Syamsuddin, alias Ancu (44), warga BTN Ara Keke, Kabupaten Bantaeng, bersama seorang mahasiswi, Ainum Nakiyah (18), warga Jalan Pelita No 4, Makassar.

Di lokasi penggerebekan kamar kedua ini, polisi menyita sabu seberat 1 gram, ekstasi 2 butir, dan alat pengisap sabu (bong). Dari pengakuannya, barang haram tersebut diperoleh dari temannya yang berada di kamar 205. Tidak menunggu lama, polisi langsung melakukan penggerebekan dan berhasil menangkap Harianto alias Ito (32), yang merupakan staf Zona Cafe, warga Jalan Kapasa Raya No 4, Daya, Makassar. Di dalam kamar, polisi juga menyita satu paket sabu sisa pakai. (sal)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas