Warga Nunukan Keluhkan Puskesmas Kehabisan Stok Vaksin Imunisasi
“Masak sampai vaksin yang begitu pentingnya, kekurangan stok malah sampai kehabisan? Seharusnya itu tidak boleh habis,” ujar Robby.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -Puskesmas Nunukan kehabisan vaksin imunisasi. Hal tersebut berdampak pada terkurasnya uang warga karena harus merogoh kocek Rp 200 ribu agar anaknya dapat vaksin di dokter praktik.
Robby, seorang warga Nunukan sudah dua kali ke Puskesmas Nunukan, namun stok vaksin imunisasi bayinya tak juga tersedia. “Rencana mau dibawa ke dokter praktik saja. Karena di Puskesmas tidak ada imunisasi,” ujarnya, Selasa (27/1/2015).
Dia mengatakan, untuk imunisasi di Puskesmas Nunukan, semestinya dirinya hanya mengeluarkan biaya Rp 5.000. Itupun bagi mereka yang tidak mengikuti BPJS Kesehatan.
Dari informasi yang diperolehnya di Puskesmas Nunukan, sudah sebulan ini vaksin untuk imunisasi tidak tersdia. “Alasannya dari Dinas Kesehatan belum ada suplai, karena pengadaannya dari Dinas Kesehatan,” terangnya.
Pada saat anak ketiganya berusia tiga minggu, sempat diberikan vaksin di Puskesmas Nunukan. “Waktu itu 29 Desember. Untuk imunisasi bayi yang sebulan masih ada,” ujarnya.
Namun saat dia kembali lagi ke Puskesmas Nunukan ketika bayinya sudah beranjak usia dua bulan, ternyata vaksin lanjutan tidak tersedia. “Ini sudah dua kali ke sana tidak ada,” ujarnya.
Jelas saja hal ini membuatnya khawatir. Sebagai orangtua, Robby khawatir anaknya terjangkit penyakit jika tidak segera diberikan vaksin, semisal polio atau demam.
Robby memilih harus membawa anaknya ke dokter praktik untuk imunisasi agar sang buah hati tetap sehat. Dia berharap, persoalan ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Nunukan karena sangat penting.
“Masak sampai vaksin yang begitu pentingnya, kekurangan stok malah sampai kehabisan? Seharusnya itu tidak boleh habis,” ujarnya.
Dia mengatakan, tidak ada alasan Puskesmas tidak menyediakan vaksin untuk bayi. “Tidak ada alasan, apalagi suplai tidak ada. Harusnya kan selalu ada, harus stand by,” ujarnya.
Robby mengatakan, kehabisan stok vaksin di Puskesmas tentu sangat memprihatinkan. Bagi mereka yang kurang mampu, tentu tidak bisa membawa anaknya ke dokter praktik.