Sudah Sepekan, Polisi Belum Berhasil Ungkap Pembobol Kantor Bupati Semarang
Sepekan setelah pembobolan kantor Bupati Semarang di Jalan Diponegoro, Ungaran, polisi belum berhasil mengungkap pelakunya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Sepekan setelah pembobolan kantor Bupati Semarang di Jalan Diponegoro, Ungaran, polisi belum berhasil mengungkap pelakunya.
Polisi menyayangkan sekaligus mempertanyakan keberadaan close circuit television (CCTV) di lingkungan kantor Bupati Semarang yang tidak aktif.
"Keberadaan CCTV kemungkinan bisa membantu. Kita mempertanyakan kenapa kamera CCTV itu tidak aktif," ungkap Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Herman Sophian, Selasa (3/2/20155).
Proses penyelidikan terhadap kasus pencurian di kantor Bupati Semarang masih terus dilakukan. Herman mengatakan, polisi sudah memanggil lima orang saksi untuk dimintai keterangan.
"Dugaan kita kemungkinan pelakunya orang dalam sendiri,," jelasnya.
Sebagai bukti pendukung, pihaknya juga melakukan pemindaian sidik jari dari lokasi kejadian. Proses pemindaian ini dilakukan sangat hati-hati mengingat banyak pegawai yang beraktivitas di lokasi kejadian, sehingga harus membedakan antara sidik jari satu dengan lainnya.
"Kalau hasil penyelidikan ada dugaan mengarah si A atau si B, baru kita cocokkan sidik jarinya," pungkasnya.
Diinformasikan, aksi pencurian kembali terjadi di Kantor Bagian Tata Pemerintah (Tapem) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang berada di komplek kantor Bupati Semarang di Jalan Diponegoro Ungaran.
Pencurian ini baru diketahui pada Senin (26/1/2015) pagi saat ruangan akan dibersihkan oleh petugas kebersihan.
Total kerugian akibat pencurian ini mencapai Rp 28 juta, karena pelaku menggasak dua laptop, dua kamera dan uang tunai Rp 2,3 juta. (KOMPAS.COM, Syahrul Munir)