Inilah Zaenal Tahir! Caleg Nasdem Gagal yang Ungkap Aib Abraham Samad
Dia pribadi yang nyaris konflit. Dia pernah menjadi ketua penyelenggara pemilu, pengurus partai politik, dan calon anggota legislatif.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, Siapa Zainal Tahir? Dia pribadi yang nyaris konflit. Dia pernah menjadi ketua penyelenggara pemilu, pengurus partai politik, dan calon anggota legislatif. Pun pernah menjadi wartawan.
Zainal dilahirkan di Mangasa, Gowa, 22 November 1969. Dari perkawinannya dengan Murnianti Muis, dikaruniai empat anak.
Di Jakarta, Zainal beralamat di Jl HBR Motik, Apartemen Maple Park TA/5W, Kemayoran.
Zainal menempuh pendidikan formal, SD hingga SMA, di Gowa (1976-1988). Setelah itu, dia kuliah di Jurusan Administrasi Negara Fisipol Unhas (1988-1993). Pendidikan formal Zainal berlanjut di Unhas, S2, hingga 1995.
Zainal mulai akrab dengan Abraham Samad saat keduanya menjadi aktivis kampus, penghujung 1980-an. Saat keluar kampus, Abraham menjadi Lawyer, Zainal menjadi wartawan.
Zainal sudah bergelut dengan organisasi pemuda sejak SMA, Pelajar Islam Indonesia (PII), 1985-1988. Dia juga berkiprah di Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid (BKPRMI), 1992-1995.
Kemudian bergelut di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), 1988-2004.
Menjadi wartawan adalah profesi awal yang digeluti Zainal. Selain wartawan, Zainal juga bergelut di bidang bisnis dan iklan surat kabar tempat dia bekerja.
Saat pemilu "diwasiti" oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Zainal menjadi komisioner di Gowa dan terpilih sebagai ketua, 2004.
Tugas Ketua KPU Gowa tidak dituntaskan satu periode oleh Zainal. Dia mundur setelah Pilkada Gowa, menjelang Pilgub Sulsel, 2006.
Sepeninggal Zainal, rekan Zainal di komisioner Gowa dipecat karena dianggap melanggar etika saat mengawal pilkada.
Dari "wasit", Zainal menjadi "pemain" pemilu. Dia bergabung dengan Partai Demokrat Sulsel. Menjelang Pemilu 2014, Zainal mundur dari Demokrat dan bergabung ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulsel.
Partai besutan Surya Paloh itulah yang mengantar Zainal menjadi caleg DPR RI nomor urut 3 di Dapil Sulsel I (Makassar, Gowa, Takalar. Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar).
Spanduk dan baliho "raksasa" Zainal bertebaran di Makassar dan sekitarnya. Alat peraga Zainal menyita perhatian karena dia mengusung tgaline, "Jagalah Kebersihan".
Dengan semangat "Jagalah Kebersihan", Zainal bersaing dengan Ketua Nasdem Sulsel Mubyl Handaling (nomor urus 1) dan Dian Ekawati di urutan kedua.
Zaenal gagal ke Senayan. Pun semua caleg Nasdem di Dapil Sulsel I. Ketua Bappilu Nasdem Sulsel Syamsul Bahri Sirajuddin, mengatakan, Zainal masuk caleg Nasdem atas inisiatifnya sendiri.
Nasdem merekrut Zainal karena dia dinilai punya basis suara di Gowa.
"Dia datang mendaftar ke Nasdem. Sebagai partai baru kita tentu mengapresiasi. Kita terima karena kita kenal dia sebagai Mantan Ketua KPU Gowa, juga mantan wartawan. Jadi kita anggap dia punya potensi," kata Syamsul, Rabu (4/2).
Syamsul menilai, persoalan Zainal dan Abraham adalah persoalan pribadi sehingga partaianya tak ikut campur.
"Lagi pula Zainal di Nasdem cuma anggota biasa," kata Syamsul.(ilham arsyam/as kambie)