Pendaki Gunung Slamet yang Tersesat Mendengar Adzan
Tiga orang pendaki gunung Slamet dilaporkan tersesat sejak sepekan lalu.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tiga orang pendaki gunung Slamet dilaporkan tersesat sejak sepekan lalu. Diduga mendaki tanpa izin, ketiga survivor itu, Ronald Dicky, Airlangga Virgianto dan Zanuar Renaldo tak kunjung terdengar kabarnya hingga Sabtu (13/2/2015). Pada Jumat (13/2/2015), tim SAR Purbalingga mendapat SMS dari mereka.
Dari data yang didapat, Ronal Dicky tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Mineral jurusan Geologi UPN Veteran Yogyakarta dan merupakan warga Tambakbayan, Sleman.
Sedangkan Airlangga Virgianto, merupakan warga Kemang Pratama 1 Bekasi, dan Zanuar Renaldo merupakan warga Kelurahan Damai, Balikpapan.
Airlangga dan Zanuar merupakan alumni Jurusan Geologi UPN Veteran Yogyakarta.
Humas SAR DIY, Daru Supriyono menuturkan, ketiga survivor ini melakukan pendakian pada Sabtu (7/2/2015).
Dalam pendakian tersebut mereka merencanakan turun gunung pada Selasa (10/2/2015). Akan tetapi rencana mereka tidak berjalan lancar dan justru tersesat saat menuruni gunung Slamet.
Jumat (13/2/2015) Tim SAR Purbalingga mendapat kontak dari mereka melalui SMS yang berisi laporan pandangan mata. Dari isi SMS, mereka mengabarkan dalam kondisi kehabisan tenaga, kehabisan logistik dan stok pakaian kering.
"Mereka juga mengabarkan bahwa sedang berada di hutan. Di sekitar mereka ada pohon besar dan samar-samar terdengar musik dangdut dan suara adzan," jelas Daru, Sabtu (14/2/2015).
Setelah mendapat kabar tersebut, Tim SAR DIY lantas mengerahkan 16 personel untuk bergabung dengan SAR yang berada di Gunung Slamet pada Sabtu dini hari.
Berpatok dengan laporan pandangan mata ketiga survivor, SAR gabungan saat ini tengah menyusuri Gunung Slamet dengan dibagi dua tim.
Tim pertama yang berisi 14 personel sudah diterjunkan pada Sabtu pagi. Tim kedua dengan 15 personel menyusul sore tadi.
"Prinsip standar operasional dalam pencarian adalah kami berupaya mencari 1 kali 24 jam. Apabila tidak ditemukan maka akan diperpanjang 3 kali 24 jam. Walaupun begitu jika memang belum memenuhi target dan diperlukan, maka pencarian akan diperpanjang menjadi 7 kali 24 jam," urai Daru. (*)