Rebutan Kursi Kelas, Siswa SMA Tusuk Temannya
Salah satu siswa yang seharusnya belajar di ruangan tersebut, datang dan langsung menusukkan sebilah pisau ke arah seorang pelajar lain
Editor: Dewi Agustina
![Rebutan Kursi Kelas, Siswa SMA Tusuk Temannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelaku-penusukan-di-sman-19-palembang-diamankan_20150304_104956.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pagi itu, Jumat (27/2/2015) keadaan salah satu ruangan kelas yang terletak di SMAN 19 Palembang sedang hening. Seorang guru sejarah bernama Abdurahman, tengah menjelaskan pelajarannya.
Tiba-tiba ruangan berubah menjadi gaduh, ketika AK (15) salah satu siswa yang seharusnya belajar di ruangan tersebut, datang dan langsung menusukkan sebilah pisau ke arah seorang pelajar lain bernama Yusuf Saputra (16).
Kontan saja, tusukan itu membuat Yusuf langsung terkapar, sedangkan AK langsung mencoba lari ke parkiran kendaraan bermotor. Belum sempat kabur jauh, sial AK lalu diamankan dan dibawa ke ruangan Bimbingan Konseling SMAN 19, lalu diserahkan ke Polsek Seberang Ulu 1. Sementara Yusuf langsung dibawa untuk diberikan perawatan intensif di RSUD Bari.
Dengan nada datar saat diamankan di Polsek SU 1 mengatakan, peristiwa itu terjadi lantaran ia dendam setelah terjadi perebutan bangku yang menyebabkan pertikaian di antara keduanya.
"Pagi sebelum kejadian, saya datang, namun kursi saya sudah diambil olehnya. Saya mencoba mengambil dan menjelaskan kursi itu punya saya, tapi dia malah marah. Sempat terjadi perkelahian, dan teman-temannya pun sempat mengeroyok saya, dan menyebabkan mata saya bengkak karena terkena pukulan," ujar AK yang tercatat sebagai warga Jalan KH Wahid Hasyim Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Selasa (3/3/2015).
Setelah kejadian, AK lantas pergi ke parkiran motor sekolah. Ia melihat di spion sepeda motornya, mata di bagian kanannya bengkak dan memerah karena terkena pukulan itu. Tak terima perlakuan Yusuf, dengan emosi yang memuncak membuatnya menemui temannya di kawasan komplek OPI untuk mencarikan sebuah pisau.
"Saya dikasih pisau itu. Saya selipkan pisau itu ke pinggang saya. Setelah di dalam saya tusuk dia di bagian punggung satu kali. Saya cabut, dan saya buang pisau itu," ujar AK.
Tak lama berselang diamankan di ruang BK, AK kemudian dibawa ke Polsek SU 1 Palembang. Cerita lebih lanjut, menurut AK, Yusuf dan kawanannya itu merupakan gerombolan yang sok jagoan, karena sering mengganggunya setiap hari.
"Saya juga kesal, karena mereka memang sok jagoan. Saya akui perbuatan itu, saya menyesal," ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Kapolsek SU I, Kompol Benny Prasetya SH SIK membenarkan telah mengamankan seorang pelajar berinisal AK, karena kasus penusukan.
"Karena ini anak dibawah umur, ada upaya untuk didiversikan atau didamaikan dengan pihak korban. Namun jalan itu gagal sehingga pelaku bisa dikenakan Pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara," terangnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kepala SMA Negeri 19 Palembang, Drs Sudirman SPd MM mengatakan hal itu merupakan kejadian yang spontanitas. AK sempat pulang dulu dan tiba-tiba nyelonong masuk kelas, serta terjadi penusukan itu.
"Untuk siswa ini memang pernah beberapa kali tidak masuk sekolah. Sejauh ini dia belum kita keluarkan dari sekolah karena menunggu dulu proses hukum yang sedang berjalan. Untuk kasus ini kita serahkan pada pihak berwajib," pungkasnya.
Terpisah, Kabid SMP/SMA Disdikpora Palembang, Lukman Haris saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa berdarah di SMAN 19, Jakabaring. Ia mengatakan sangat terkejut seorang siswa membawa pisau ke sekolah dan berani menusukkan pisau kepada temannya sendiri saat guru tengah memberikan pelajaran.
"Kepala Dinas sudah turun langsung untuk memberikan imbauan kepada guru di SMAN 19, agar lebih menjaga anak-anak mereka. Jangan sampai senjata tajam bisa masuk ke sekolah," katanya. (Slamet Teguh Rahayu)