TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Polda Kalsel angkat bicara soal broadcast (BC) lewat ponsel pintar tentang adanya begal yang mengancam balik.

Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP Sunyipto, Rabu (13/3/2015) menjelaskan, sumber pesan itu diragukan kebenarannya.

"Itu pesan yang tidak jelas dan warga jangan percaya pesan itu. Namun warga bisa mengambil hikmahnya agar hati-hati dan waspada," imbau Sunyipto.

Apalagi itu ada tambahan 20 orang tanpa kepala meninggal di Banjarmasin. "Darimana itu, jelas mengada ngada," ucap Sunyipto.

Sunyipto menegaskan, polisi dalam hal ini tetap akan melindungi masyarakat. "Memang giat ditingkatkan, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tidak ada kaitan dengan itu," tegas Sunyipto.

Berikut isi pesan broadcast yang menyebar dari hp ke hp:

Mohon perhatiannya sebentar. Hati-hati untuk wilayah Indonesia. Indonesia! Pihak kepolisian akan melakukan razia besar besaran. Razia dilakukan gabungan mulai dari kapolda, kapolri, hingga kapolres.. Karna banyak kerabat pembegal dendam karena teman temannya tertangkap dan ada juga yang terbakar.. Dia berkata "saya akan balas perlakuan itu, bahkan lebih kejam." Dia janji setiap ada pengendara motor yang sendiri akan di bacok. Tolong sebarkan bc ini agar banyak yang tau informasinya!

Bahwa pada malam ini mulai dari jam 10 malam penduduk dilarang untuk beraktivitas dahulu dikarnakan akan ada teror besar" an atas pembalasan dendam komplotan begal.. dimana td sore polsek dilempari kertas yang bertulisan "hutang nyawa dibayar nyawa"untuk warga diharapkan tidak keluar pada jam tsb.. PROVOS MABES POLRI ‪#‎salam‬ PUSDIK GASUM #-bantu share ya~
Sudah 20 orang yg meninggal tanpa kepala didaerah bjm.