Ruhut: Tindak Oknum Polisi Sekap dan Borgol Wartawan Tribun Lampung
tindakan oknum polisi yang memborgol dan mengancam menembak Rd seorang wartawan Tribun Lampung harus ditindak tegas.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Meski saya jawab begitu, orang di depan pintu itu meminta masuk untuk memeriksa. Saya tidak mengizinkan karena saya juga tidak kenal dia. Ternyata, ada beberapa orang lain di belakang orang itu. Seketika, beberapa orang masuk dan membekap saya ke dinding.
Satu orang bahkan meneror dengan berkata akan menembak, jika saya tidak bisa diam.
Tak hanya itu, satu orang lain memborgol kedua tangan saya di sebelah belakang badan.
Lalu, saya disuruh duduk. Yang masuk rumah ada sekitar lima orang. Mereka sempat tanya saya kerja di mana. Saya sebutkan saya kerja di Tribun Lampung.
Ketika masuk tersebut, seorang yang masuk mengaku oknum polisi dan hendak melakukan penggeledahan. Sebab, rumah tersebut diduga tempat transaksi narkoba.
Sebelum penggeledahan, mereka memanggil Pak RT. Datang juga mantan Pak RT. Mereka diperlihatkan surat. Saya tidak fokus dan tidak bisa memeriksa surat itu karena mereka bergantian menanyai saya.
Penggeledahan berlangsung di seluruh rumah. Saya dan Pak RT diajak masuk ke kamar tidur. Penggeledahan tersebut tidak menemukan narkoba.
Di antara mereka ada yang tanya, berani tidak tes urine? Saya jawab berani. Lalu, saya diminta untuk kencing dan tes urine menggunakan alat semacam testpack kehamilan.
Itu berlangsung di ruang tamu. Saat urine saya diperiksa, ada yang mengajak ngobrol lagi. Saya dengar, hasil tes urine negatif.
Seusai melakukan tes urine, kelima oknum polisi tersebut pun meninggalkan rumah. Satu di antaranya bilang, mereka cuma menjalankan tugas dan meminta saya mengerti.