10 Warga Jepang akan Ikut Mengajar di SMPN 1 Wates
10 warga Jepang bersama lima warga Indonesia bakal ikut serta dalam proses belajar mengajar di SMP N 1 Wates, Selasa (17/3/2015) pekan depan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - 10 warga Jepang bersama lima warga Indonesia bakal ikut serta dalam proses belajar mengajar di SMP N 1 Wates, Selasa (17/3/2015) pekan depan.
Kegiatan ini merupakan program dari sebuah komunitas kaum muda di Kulonprogo bernama Bule Mengajar.
Public Relation Bule Mengajar, Arni Rohmiatun, Rabu (11/3/2015), menyampaikan peserta akan berkunjung ke SMP N 1 Wates mulai sekitar pukul 09.00. Mereka akan mengajar dan berinteraksi langsung dengan para siswanya.
"Mereka akan bertukar pengalaman dan budaya masing-masing bersama para siswa," kata Arni.
Arni menjelaskan, Bule Mengajar memiliki misi membantu mempromosikan Kulonprogo kepada warga negara asing. Caranya adalah melalui kegiatan dalam bidang pendidikan, sosial budaya, dan pariwisata.
"Kami merupakan komunitas yang diinisiasi kaum muda lokal Kulonprogo, resmi terbentuk 28 Oktober 2014," lanjutnya.
Dia menjelaskan, pada Maret ini Bule Mengajar bekerjasama dengan Non-Governmental Organization (NGO) dari Jepang bernama Alternative Project, untuk program International Cultural Study Camp 2015.
Mereka bersepuluh dari Jepang ditambah lima dari Indonesia akan ikutserta kegiatan di Kulonprogo.
"Kami bertanggung jawab memfasilitasi One Day Getting Closer with Kulonprogo. Peserta akan berkeliling dan mengenal Kulonprogo selama sehari penuh," tuturnya.
Setelah mengajar di SMP N 1 Wates, peserta dari Jepang itu akan berkunjung ke galeri souvenir, dilanjutkan ke Waduk Sermo.
Selain untuk makan siang, mereka akan menikmati tarian tradisional. Kunjungan terakhir adalah ke Sendangsono di Boro Kalibawang.
Secara keseluruhan, program Komunitas Bule Mengajar antara lain dalam bidang pendidikan, melalui kerjasama dengan enam Sekolah Menengah. Peserta diajak berkunjung ke sekolah dan mengajar.
Bidang sosial dan budaya, antara lain ikut mengenal dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Biasanya, kegiatan bidang ini dilakukan dengan cara homestay.
Untuk bidang pariwisata, peserta akan berkeliling objek wisata. Menurut Arni, program-program tersebut telah mendapat respon positif dari WNA.
"Sampai saat ini sudah ada sekitar 21 partisipan bergabung. Mereka dari 14 negara berbeda," ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.