Anggotanya Tewas Ditikam di Nunukan, Danrem Bergadang di Mapolsek Kota
Komandan Korem 019/ASN Brigjen TNI Teguh Arief Indramoko, secara mendadak datang ke Kabupaten Nunukan pasca tewasnya Sersan Satu Tata Adi Cahyono
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM,NUNUKAN- Komandan Korem 019/ASN Brigjen TNI Teguh Arief Indramoko, secara mendadak datang ke Kabupaten Nunukan pasca tewasnya Sersan Satu Tata Adi Cahyono, anggota Kodim 0911/Nunukan, Selasa (10/3/2015) dinihari.
Selama berada di Kabupaten Nunukan, Danrem berdialog dengan jajaran kapolisian untuk mengumpulkan data-data terkait kasus pembunuhan dimaksud.
"Danrem tadi malam pertemuan di Polsek kota sampai jam 01.00," ujar Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory, Rabu (11/3/2015).
Hingga Rabu, polisi belum berhasil menangkap Syarif, pelaku pembunuhan Tata.
Tory mengatakan, polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kemungkinan, kata dia, pelaku telah melarikan diri ke Malaysia melalui Pulau Sebatik.
Karena itu, pihaknya telah bekerjasama dengan Polisi Diraja Malaysia untuk memburu pelaku.
"Kita berharap dia masih di sekitar Kabupaten Nunukan. Dan mohon peran serta masyarakat ataupun yang kenal dia tolong bantu berikan informasi," ujarnya.
Polisi menggunakan dua pola untuk menangkap pelaku. Selain pola pengejaran, juga ditempuh pola pendekatan.
"Pola pendekatannya secara personal pada orang-orang, tokoh-tokoh masyarakat dari daerah asalnya. Kita mnghimbau supaya menyerahkan diri, sehingga bisa mengungkap motif dan latar belakang kejadian ini," ujarnya.
Seperti diberitakan, hanya dengan satu tusukan tembus mengenai paru-paru, Tata tewas ditangan Syarif.
Kronologis pembunuhan itu bermula sekitar pukul 23.00, Senin (9/3/2015), saat Tata berboncengan sepeda motor dengan rekannya Felix menuju ke rumah Anas di sekitar Pasar Induk, Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan.
Anas merupakan kenalan keduanya. Saat berada di rumah Anas, terjadi keributan antara Tata dan Syarif, yang kebetulan sedang berada di rumah Anas.
Keributan berujung pada pemukulan terhadap Syarif. Setelah dipukul, Syarif pergi dari kediaman Anas.
"Barangkali pada saat di rumah tersebut ada salah komunikasi atau ketersinggungan sehingga pelaku keluar dari rumah tersebut," ujarnya.
Sekitar pukul 01.00, Tata dan Felix meninggalkan rumah Anas. Keduanya meninggalkan rumah Anas dengan berboncengan sepeda motor.
"Sekitar pukul 01.00, korban bersama temannya yang membonceng, keluar rencana mau pulang. Di tengah jalan dicegat, ditusuk dan dipukul dengan menggunakan benda tumpul. Penusukan disinyalir dilakukan oleh saudara Sy," ujarnya.
Usai membunuh, pelaku melarikan diri. Kapolres mengatakan, saat kejadian dimaksud, Felix tidak sempat membantu.
"Karena pelaku langsung melarikan diri," ujarnya.
Felix saat itu mencari bantuan masyarakat untuk mengangkat korban ke Puskesmas Nunukan.
Dari hasil pemeriksaan, saat di puskesmas korban diketahui telah meninggal dunia. Korban mengalami patah tulang Leher, luka tusuk lebar 3 sentimeter di bawah ketiak kanan, luka bagian dahi dan luka pada jari kaki.
Setelah divisum di Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan, korban diberangkatkan ke kampung halamannya.