Kisruh DPRD DKI dan Ahok di Mata Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo melihat kisruh antara DPRD DKI Jakarta dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanyalah sebatas negosiasi politik
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai sesama Kepala Daerah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat kisruh antara DPRD DKI Jakarta dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanyalah sebatas negosiasi politik biasa.
"Sebenarnya itu negosiasi politik biasa saja," ujar Ganjar di sebelum mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Menurut Ganjar, sebaiknya kedua belah pihak bisa mengkanalisasi semua aspirasi di dalam satu Musrenbang.
"Hanya yang penting sebenarnya seluruh aspirasi bisa dikanalisasi, satu Musrenbang, dua aspirasi melalui temuan-teman SKPD, kunjungann kerja masukan langsung dari masyarakat dan aspirasi dewan," kata Ganjar.
Ganjar juga melihat yang biasanya muncul di dalam negosiasi politik itu yakni dua hal terkait pesanan. Pertama, ia melihat ada pesanan dari pihak yang berorientasi pada bisnis dan kedua, pesanan dari para konstituen.
"Jadi sebenarnya itu tidak apa-apa. Kalau bisa dibuka, transparan kan bagus," tutur Ganjar.