Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dimutasi Mendadak, Kasat Reskrim Ini Melawan

Dia mengaku tidak sanggup untuk berdiri di lapangan sebelum Kapolres memberitahukan alasan yang membuat dirinya dimutasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dimutasi Mendadak, Kasat Reskrim Ini Melawan
KOMPAS.com/Tigor Munthe
AKP Jarosman Sinaga saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Mapolres Pematangsiantar, Sumatera Utara, Rabu (18/3/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, PEMATANG SIANTAR - Kepala Satuan Reskrim Polres Pematang Siantar AKP Jarosman Sinaga dimutasi. Dia pun melakukan perlawanan dengan tidak menghadiri serah terima jabatan yang akan digelar pada Kamis (19/3/2015) besok.

Jarosman mengaku keberatan dengan proses mutasi yang dilakukan Kepala Polres Pematang Siantar AKBP Slamet Lesiono. Jarosman mengaku tak tahu pasti alasan dia dimutasi. "Apa kesalahan saya sampai tiba-tiba saya dimutasi sama Kapolres? Miris hati saya atas perlakuan ini," kata Jarosman yang ditemui di seputar Mapolres Pematang Siantar, Sumatera Utara, Rabu (18/3/2015).

Dia mengaku tidak sanggup untuk berdiri di lapangan sebelum Kapolres memberitahukan alasan yang membuat dirinya dimutasi. "Saya tak mampu, sebelum Kapolres menerangkan apa kesalahan saya dan kenapa dia memutasi saya. Saya merasa ditikam dari belakang," kata Jarosman.

Selama ini dia mengaku tidak mendapat teguran atau peringatan apa pun dari Kapolres. Namun, tiba-tiba Kapolres AKBP Slamet Lesiono memutasinya. "Kalau memang saya mempunyai kesalahan, kenapa saya tidak ditegur atau diperingatkan agar saya berkaca diri apabila saya mempunyai kesalahan. Tapi, kenapa tiba-tiba saya dipindahkan tanpa alasan yang tepat," tegas Jarosman.

Jarosman baru enam bulan menjabat sebagai Kasat Reskrim. Selama itu, dia mengklaim banyak melakukan prestasi kerja dengan membongkar sejumlah kasus besar. Ada kasus pembunuhan bocah SD yang tewas setelah disodomi oleh tetangganya, pembantaian di Jalan Ade Irma Suryani yang dilakukan sendiri oleh saudara sepupu korban, serta penangkapan enam pelaku curanmor antardaerah yang kerap beraksi di Pematang Siantar, Simalungun, dan Tobasa. Kasus terakhir itu disertai barang bukti 21 sepeda motor hasil curian.

"Tak habis pikir aku. Baru enam bulan menjabat, tapi sudah dimutasi. Ada apa sebenarnya? Apa salah saya? Kalau memang ada kesalahan yang saya lakukan, langsung saja dijelaskan di depan saya, jangan seperti ini," kata dia.

Penulis: Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas