Catatan Terakhir Claudia Sebelum Diajak Ayahnya Bunuh Diri
Saat ditemui di SD Ngabeyan 3, Kartasura, Waliyani, salah satu guru, terisak menangis saat menceritakan siswinya tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Duka mendalam atas kepergian Santa Maria Claudia (8) tidak hanya terasa di tengah
keluarga Sri Lestari (32) dan Oktavianus Cahyo Saputro (36). Guru di SD Ngabeyan 3, Kartasura pun merasakan
kehilangan sosok gadis periang dan pintar.
Saat ditemui di SD Ngabeyan 3, Kartasura, Waliyani, salah satu guru, terisak menangis saat menceritakan siswinya
tersebut. Claudia dikenal sangat disiplin dan tergolong siswa cerdas.
Waliyani, guru kelas 2 SD Ngabeyan, menuturkan, Claudia yang mengungkapkan kata-kata terakhir sebelum meninggal.
Saat itu Claudia menceritakan akan liburan panjang dengan ayahnya.
"Sebelum libur dua hari itu, Santa (panggilan Claudia) bilang kalau mau liburan panjang dengan ayahnya. Tidak
tahunya Jumat malam saya ditelepon kalau Santa kecelakaan," kata Waliyani, Rabu (25/3/2015).
Waliyani menambahkan, Claudia sangat pandai menulis. Dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya, tulisan tangan
Claudia lebih rapi. Kepergian Claudia membuat Waliyani begitu kehilangan, dan sekaligus menyayangkan peristiwa
tragis tersebut.
"Anak yang periang dan selalu bajunya rapi. Rambutnya juga sering dikepang dua," kata dia.
Claudia meninggal dengan cara mengenaskan setelah diajak ayah kandungnya menabraKkan diri ke KA Gajayana jurusan
Malang-Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi Jumat (20/3/2015) pukul 21.15 WIB.
Claudia sempat dibawa ke rumah sakit namun jiwanya tak tertolong. Sementara Cahyo meninggal di lokasi kejadian.
Latar belakang permasalahan perceraian dengan istrinya, menjadi alasan utama Cahyo bunuh diri dengan puteri semata
wayangnya.