Turis Swedia Ini Nyaris tak Percaya Lihat Pedagang Jual Daging Ular Piton di Pasar
Pasar esktrem Tomohon tetap saja membuat turis asing bergidik. Meski begitu, tidak sedikit yang datang berkunjung untuk memuas rasa penasaran
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Pasar esktrem Tomohon tetap saja membuat turis asing bergidik. Meski begitu, tidak sedikit yang datang berkunjung untuk memuas rasa penasaran pasar yang menjual daging tak lazim.
Selasa (24/3) siang rombongan turis asing asal Swedia turun dari bus tepat di depan pasar beriman.
Tujuan rombongan berjumlah 8 orang itu ingin menyaksikan langsung pasar ekstrem yang jadi salah satu paket kunjungan wisata di Sulut
Sekitar Puluhan pedagang daging menyambut para turis di lapak mereka. Meski tahu yang datang bukan pelanggan penikmat daging ekstrem, tapi tetap saja mereka ramah menyambut.
Nimi salah seoranag turis wanita pun nampak bergidik ketika melihat tumpukan kelelawar, di sampingnya belasan anjing terkungkung dalam kandang siap 'dipentung' jika ada order.
Momen itu, mereka abadikan dengan kamera. Namun mata Nimi dan rekannya tertuju pada sosok hewan melata, si ular piton tak bernyawa di lapak pedagang.
"Rasanya sulit dipercaya ada tempat seperti ini," ujar Nimi kepada Tribun Manado.
Ia memang sudah mendengar ada pasar menjual daging esktrem, rasa penasarannya akhirnya terjawab
"Tempat seperti ini tidak ada di negara kami. Anjing di tempat kami jadi peliharaan, bahkan dianggap sebagai bagian di keluarga, Saya nyaris tidak percaya kalau disini anjing dimakan," katanya sembari menggeleng kepala.
Johny Senewe, pedagang pasar daging menyampaikan, hampir tiap hari ada saja turis yang datang, mereka tak berbelanja hanya datang melihat-lihat atau sekadar mendokumentasikan pasar dengan kamera.
Direktur PD Pasar Hofny Pasar daging ekstrem kota Tomohon memang sudah mendunia, sehingga biro perjalanan wisata ke Sulut menjadikan salah satu lokasi kunjungan tur
Tak bisa dipungkiri lokasi ini menjadi satu di antara objek wisata andalan di Kota Tomohon.
Tiap bulan, Kalalo menyampaikan
100 sampai 200 wisatawan asing datang berkunjung, bahkan Februari silam ketika ada kapal pesiar sandar di Bitung sekitar 500 wisatawan asing datang berkunjung.
Sejauh ini objek pasar masih menjual keestreman daging yang menjual, ia punya rencana penataan pasar ekstrem agar lebih nyaman dikunjungi. Seperti menata kebersihan, drainase, aliran air dan fasilitas lainnya.
"Kami berencana menyiapkan satu ruangan khusus menerima tamu turis mancanegara," kata dia. (tribun manado/ryo noor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.