TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Biasanya perampok yang menjebol mesin ATM membawa beraneka peralatan.

Tapi Teguh Arifianto (30) tidak butuh alat apapun untuk menjebol boks mesin ATM di Jalan Pacar Kembang, Surabaya, Jumat (27/3/2015) pukul 04.00 WIB.

Warga Jalan Suropati, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu tiba di lokasi sekitar pukul 03.00 WIB.

Teguh tidak langsung masuk bilik ATM. Pria berbadan subur ini terlebih dahulu berdiri di pintu bilik ATM.

“Saya membaca istighfar dulu ribuan kali. Saya tidak menghitung,” kata Teguh saat di Mapolsek Sawahan, Sabtu (28/3/2015).

“Saya butuh uang untuk memeriksakan ibu yang kena kanker,” tambahnya.

Usai menyelesaikan ritualnya, Teguh masuk bilik ATM. Pria yang belum menikah ini langsung jongkok dan menjebol pintu ATM bagian bawah. Dia tidak menggunakan alat apapun. Pintu boks ATM pun terbuka.

Suara keras dari bilik ATM membuat satpam ruko Grand Flower curiga. Seorang satpam langsung mendekat untuk mengetahui penyebab bunyi keras tersebut.

Melihat tersangka berada didalam bilik ATM, satpam tersebut berusaha bertanya penyebab bunyi keras itu.

Tapi tersangka langsung melarikan diri. Satpam itu langsung mengejar tersangka.

Dalam waktu bersamaan, anggota Polsek Sawahan sedang patroli di sekitar lokasi. Tersangka yang sudah ditangkap langsung digiring ke Mapolsek.

Sebelumnya, polisi curiga aksi Teguh ini terkait jaringan teror yang biasa menggali dana dari aksi perampokan. Aapalgi, Densus 88 juga baru saja menangkap sejumlah orang dari Kota Malang.