Mengendarai Motor, Toniyus Nduru Tewas Disambar Petir, Motorny Hangus Terbakar
Korban tewas akibat halilintar di Aceh Besar bernama Anzit (55), warga Gampong Meureu Baro, Indrapuri.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga orang tewas di Aceh akibat disambar petir pada Kamis (26/3) sore, masing-masing di Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, dan di Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil.
Korban tewas akibat halilintar di Aceh Besar bernama Anzit (55), warga Gampong Meureu Baro, Indrapuri.
Saat itu hujan mengguyur dan ia berteduh di bawah pohon di dekat kebunnya.
Tiba-tiba sekitar pukul 15.40 WIB petir menyambar Anzit dan korban meninggal di tempat.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Novianto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Machfud SH MM kepada Serambi, Jumat (27/3) kemarin mengatakan, saat berteduh di bawah pohon, Anzit tak sendiri.
Ia bersama rekannya, Ansari (50), warga Gampong Lingom, Kecamatan Indrapuri.
“Akibat sambaran petir, Anzit meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan rekannya, Ansari, mengalami luka bakar. Dalam keadaan kritis ia dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin, Banda Aceh,” kata AKP Machfud.
Polisi yang mendapatkan kabar tersebut dari warga setempat sudah mendatangi tempat kejadian dan sejauh ini disimpulkan peristiwa itu murni akibat sambaran petir.
Sementara itu dari Aceh Singkil dilaporkan, Toniyus Nduru (27), warga Napagaluh, Kecamatan Danau Paris, rubuh dari sepeda motor yang dikendarainya begitu kilat disusul gelegar petir di tengah hujan gerimis menyambar tubuhnya, Kamis (26/3) sekira pukul 18.00 WIB.
Seketika itu juga korban meregang nyawa di tempat kejadian, sekujur badannya menghitam. Sepeda motor yang dikendarainnya pun ikut hangus terbakar sambaran petir.
Menurut Pardomoan, warga setempat, Toniyus disambar petir ketika menjemput Muniati Warubu, istrinya yang sedang bekerja di sawah dalam wilayah Desa Sikoran. Sambil menunggu sang istri, ia memarkir sepeda motor di pinggir jalan. Saat itulah petir menyambar, sehingga tubuhnya hangus terbakar.
Bajak sawah
Dari Pidie dilaporkan, Ilyas (40), warga Gampong Pulo Iboh, Kecamatan Glumpang Baro, Kamis sekitar pukul 18.00 WIB, juga mengalami nasib yang sama. Ia tewas disambar petir saat membajak sawah miliknya.
Sekujur tubur Ilyas menghitam dan pakaian miliknya robek-robek. Polsek Glumpang Baro sudah memastikan korban tewas karena sambaran “listrik alam” alias petir.
Diperoleh informasi, saat Ilyas membajak sawahnya yang tak jauh dari Gampong Pulo Iboh, tiba-tiba turun hujan lebat disertai petir. Tapi Ilyas tetap saja membajak sawah.
Ketika petir menggelegar, sambarannya langsung mengarah ke tubuh pria yang sudah menikah itu. Tubuh Ilyas pun langsung roboh ke tanah.
“Saat kami lihat Ilyas tidak ada lagi di areal sawahnya. Kami pikir Ilyas sudah pulang ke rumah. Tapi, saat hujan dan petir berhenti, kami dekati, ternyata Ilyas terbaring di sawah dengan sekujur tubuhnya hangus. Baju dan celananya robek-robek yang sebagian kainnya terlempar jauh. Warga langsung membawa tubuh Ilyas ke rumah di Gampong Pulo Iboh,” kata seorang saksi mata. (mir/naz/de)