TBC Renggut Tujuh Nyawa Warga Sleman
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat sebanyak tujuh penderita Tubercolosis (TBC) di kabupaten setempat meninggal dunia dalam kurun 2014.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat sebanyak tujuh penderita Tubercolosis (TBC) di kabupaten setempat meninggal dunia dalam kurun 2014.
Sebagian besar penderita meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Kepala Dinkes Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan jumlah penderita TBC yang tercatat institusinya sebanyak 442 kasus pada 2014. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan angka penderita TBC pada 2013 sebanyak 404 kasus.
“TBC merupakan penyakit menular, target penemuan kasus seharusnya 64 penderita setiap 100.000 penduduk,” ungkapnya, Jumat (3/4/2015).
Menurutnya penderita TBC sangat bisa disembuhkan dengan pengobatan yang sesuai dengan prosedur dan dilakukan secara telaten.
Terlebih penderita harus menjalani pengobatan paling cepat selama enam bulan yang dilakukan secara intensif.
“Tentu saja pengobatan tidak boleh terputus, penderita harus hidup teratur untuk melawan penyakit ini,” paparnya.
Ia menjelaskan selain tidak menjalani pengobatan yang teratur, kematian akibat penyakit ini bisa terjadi lantaran terjadinya Multi Drugs Resistant Tubercolosis (MDR-TB) atau kekebalan obat ganda.
Padahal hal tersebut dapat dihindari dengan mematuhi prosedur diagnosis dan dan pengobatan dari dokter. Di Sleman sendiri ditemukan 15 kasus MDR-TB pada 2014.
“Dengan mematuhi prosedur diagnosis dan pengobatan sesuai strategi DOTS (Directly-observed treatment short-course chemotherapy). Selain itu jika pengobatan terhenti, maka prosedur pengobatan harus diulangi dari awal,” kata Linda menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk ikut peduli dalam penanganan penyakit ini.
Terlebih pencegahan dan pengobatan TBC pada dasarnya bergantung pada perilakukan seseorang, baik yang belum terkena maupun sudah mengidap penyakit ini dalam menjalani hidup bersih dan sehat.
“Petugas kesehatan diharapkan selalu melakukan deteksi dini agar TBC dapat diatasi sesegera mungkin. Namun di sisi lain masyarakat juga harus ikut mendukung upaya ini dengan memeriksakan diri, disiplin menjalani pengobatan, serta menerapkan pola hidup dan sehat,” paparnya. (*)