Minum Oplosan, Satu Orang Tewas dan 13 Orang Kritis di Rumah Sakit
Senin (6/4/2016) malam, Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang mendadak ramai dan heboh.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Senin (6/4/2016) malam, Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang mendadak ramai dan heboh.
Satu persatu dengan total 14 pemuda yang tinggal di seputaran Jalan KH Azhari Lorong Amal Kelurahan 14 Ulu ini dilarikan ke RS Muhammadiyah.
Menurut informasi yang dihimpun pemuda ini dilarikan ke RS Muhammadiyah karena mengalami gejala mual-mual dan muntah-muntah, setelah mereka mengalami keracunan minuman keras.
Menurut Agus yang sedang menjalani perawatan intensif di RS mengatakan, kejadian itu berawal ketika sekitar 20 pemuda berkumpul untuk menonton orgen tunggal disela-sela acara perkawinan antara Juni dan Haikal yang berada dikawasan Lorong Amal tersebut. Minggu (5/4/2015)
Untuk menikmati hiburan, mereka lalu membeli minuman keras berupa vodka yang dicampur dengan kratingdaeng.
Tak ada indikasi atau masalah yang mencurigakan selama mereka meminum-minuman keras tersebut.
"Tidak kami campur apa-apa pak, cuma minum itu saja, lalu berjoget seperti biasa," ujar Agus, didampingi ibunya saat berada di rs Muhammadiyah, Senin (6/4/2015) malam.
Namun, gejala mual-mual itu baru dirasakan Agus dan rekan-rekannya keesokan harinya, dan sore hari tepatnya sekitar pukul 16.00 WIB Agus dibawa ke rs Muhammadiyah.
"Pagi saya baru merasakan mual-mual itu, namun saya langsung tidur, dan tidak dirasakan. Tapi sore tubuh saya tambah lemas," katanya.
Ternyata tak hanya Agus yang mengalami gejala tersebut. 13 rekannya pun sekarat dan dilarikan di rs Muhammadiyah sekitar pukul 20:00 WIB. Mereka adalah Robi (21), M Budi (27), Hendri (34), Didi (32), Ismanto (21), Munir, (32), Aan (23) M Yunus Soib (27), Agus (21), Faisol (21), Angga Saputra (20), Jefri (18) dan Bangun (23).
Sedangkan Edi, kakak dari Juni, mempelai wanita yang seharusnya berbahagia atas pernikahannya, malah mengalami kesedihan. Karena Edi harus meregang nyawa akibat minuman keras tersebut.