Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya 6 Meter Pemakan Yusril Akhirnya Berhasil Ditangkap

Perburuan yang dilakukan para pejantan tangguh itu membuahkan hasil, Rabu (8/4/2015) kemarin

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Buaya 6 Meter Pemakan Yusril Akhirnya Berhasil Ditangkap
SERAMBI/DEDE ROSADI
Warga menarik buaya yang berhasil ditangkap dengan cara dipancing di muara Sungai Singkil, Aceh Singkil, Rabu (8/4). Warga Singkil terus melakukan pemburuan pascamanusia dimangsa buaya dua pekan lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Warga Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, terus memburu buaya sungai pascainsiden seorang warga Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Yusril, dimangsa reptil buas itu dua pekan lalu saat menyelam lokan (kerang sungai).

Perburuan yang dilakukan para pejantan tangguh itu membuahkan hasil, Rabu (8/4/2015) kemarin. Seekor buaya berukuran raksasa (hampir enam meter) berhasil dipancing dan dilumpuhkan.

Buaya yang dipancing di muara Sungai Singkil itu ketika sampai di permukiman penduduk langsung dikerubungi ribuan warga. Ada yang memukul dan menginjaknya.

Tapi lebih banyak lagi orang yang berfoto selfie sambil memegang buaya yang moncong dan kakinya sudah duluan diikat itu. Mereka yang selfie pun bukan cuma kaum pria, tapi juga gadis dan anak-anak.

Camat Singkil, Moch Ichsan, kepada Serambi kemarin mengatakan, buaya yang tertangkap kali ini lebih besar dibanding dengan yang masuk ke perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tiga hari lalu. Warna kulitnya pun lebih legam. Buaya terdahulu yang akhirnya dibakar massa kulitnya lebih cerah.

“Buaya yang ditangkap dengan cara dipancing itu lebih besar ukurannya. Warnanya pun berbeda,” kata Ichsan.

Secara fisik, panjang buaya ini hampir enam meter. Bobotnya diperkirakan 500 kilogram, sehingga butuh belasan laki-laki perkasa untuk menariknya saat dinaikan ke atas truk.

Berita Rekomendasi

Buaya itu kemudian dibawa ke Siti Ambia, sebab di desa itulah seorang warganya dimangsa buaya. Menurut Camat Ichsan, buaya ditangkap menggunakan pancing berpelampung jeriken oleh seorang pawang. Begitu pancingnya mengena, buaya itu ditarik beramai-ramai menggunakan boat ke Desa Suka Makmur di bawah komando Keuchik Rambut, mantan kepala Desa Takal Pasir, Kecamatan Singkil.

Setelah didaratkan, buaya itu diikat mulut dan kakinya. Lalu dibawa ke Siti Ambia. Di desa ini buaya tersebut dibelah perutnya untuk memeriksa apakah ada bagian tubuh manusia di dalamnya.

Informasi terakhir yang diperoleh Serambi tadi malam, saat perutnya dibesat ternyata ditemukan sebongkah daging mirip dan seukuran jantung manusia. Warga menduga, daging itu jantung Yusril, penduduk setempat yang dimangsa buaya akhir Maret lalu.

Sementara itu, buaya semakin mengganas di Singkil. Seorang bocah, penduduk Suka Makmur, nyaris dimangsa buaya ketika sedang mandi di pinggir Sungai Rintis, dekat rumahnya.

Sebelumnya, menurut warga setempat, peristiwa seperti itu tidak pernah terjadi, mengingat sungai itu berada di tengah permukiman penduduk. Di sungai itu pula para penyelam biasanya mencari lokan. Kerang sungai itu terkenal lezat dan empuk, baik untuk dibuat sate, digulai, direndang, ataupun digoreng balado. (de)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas