Gunung Tambora Jadi Taman Nasional, Menteri Siti Siapkan Pembinaan Masyarakat
Lebih lanjut dikatakan Siti, Taman Nasional Gunung Tambora akan mengadopsi pohon khas asli atau endemik daerah setempat
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menindaklanjuti peresmian Taman Nasional Gunung Tambora oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (11/4/2015), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menggelar pembahasan bersama jajaran Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu terkait persiapan pembangunan sejumlah sarana seperti antara lain pengadaan jalan, perbaikan jembatan, stasiun pengamatan burung, sarana wisata panjat tebing dan jalur pendakian.
"Banyak kegiatan yang harus disiapkan. Apalagi muncul juga indikasi adanya pembalakan liar (illegal logging). Untuk itu perlu didalami anatomi karakter model pembalakan yang berkaitan dengan kebiasaan ladang berpindah," kata Siti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2015).
Siti menambahkan, dirinya telah meminta jajaran pemerintah daerah untuk segera mengidentifikasi secara detil dan tepat kebiasaan masyarakat dalam kegiatan ladang berpindah, serta kebiasaan membakar lahan guna mengumpulkan rusa yang akan diburu.
"Terhadap situasi itu perlu pembinaan masyarakat dengan konsep hutan kemasyarakatan atau hutan desa konservasi atau perhutanan sosial. Tentu saja dalam waktu sesegera mungkin akan diberikan petunjuk kerja dan penetapan unit kerja penanganan sementara Taman Nasional Tambora kepada Kepala BKSDA NTB sambil pemantapan kelembagaan yang akan mengelolanya," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Siti, Taman Nasional Gunung Tambora akan mengadopsi pohon khas asli atau endemik daerah setempat. Hal ini dapat dilakukan karena adanya sistim adopsi pohon khas asli atau endemik daerah yang telah dikembangkan Kementerian LHK.
"Seperti pohon kayu Duobanga yang tingginya bisa mencapai 40 meter dengan diameter 120 cm. Dimana pada umur 10 tahun Doubanga bisa berdiameter 40 hingga 60 cm diameternya. Ini sangat baik untuk tanaman konservasi dan masyarakat bisa mendapat insentif kerja dari hasil menanam dan merawat. Jadi banyak kegiatan yang harus disiapkan," kata Siti.
Sementara itu menurutnya, pada tahun 2016 mendatang, banyak kegiatan yang bakal menjadi bagian kerja jajaran Kementerian LHK dan Pemda NTB dalam hal ini Dinas Kehutanan dan BLHD dalam rangka Festival Tambora sebagaimana telah diintruksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.