Sambangi Hutan Adat, PM Norwegia Mandi Lumpur hingga Nyaris Terpeleset
Dia ingin mengetahui kehidupan orang rimba yang sebenarnya, sejak dulu dan kondisi sekarang.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, tak segan berlumuran lumpur saat menemui orang rimba di kawasan hutan adat di Senawat Ulu Kabupaten Bungo, Jambi, Rabu Sore.
PM Solberg dan rombongan meninjau kawasan hutan sebagai bentuk peduli negaranya terhadap kerusakan hutan.
Perjalanan ekstrem yang dilewati Solberg memang cukup menegangkan, di samping jalan yang memang berlumpur, jalan juga disiram hujan sejak siang.
PM Norwegia dikawal puluhan Paspampres RI dan pengamanan khusus Norwegia.
Di setiap simpang yang dilewati menuju hutan juga dijaga TNI dan Polri berpakaian lengkap.
Dua jam perjalanan, PM Solberg dan Sekretaris Negara Norwegia, didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya beserta Gubernur Jambi Hasan Basri menemui jalan tanah mendaki dan licin.
Satu persatu mobil rombongan pun terperosok.
Parahnya lagi, untuk menuju hutan adat dan permukiman orang rimba, mobil yang ditumpangi Solberg dan rombongan harus menyeberangi sungai bebatuan.
Untuk menghindari terperosoknya mobil di aliran sungai, mobil alat berat pun disiagakan.
Sekitar 800 meter mencapai permukiman orang rimba, dua mobil patroli pengawal tidak bisa mendaki tanjakan menjulang sepanjang 100 meter karena kondisi jalan yang licin.
Akibatnya mobil pengawalan pun terperosok.
Melihat kondisi itu, PM Norwegia akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki di tengah hujan.
Tak ayal, Solberg harus bergumul dengan lumpur sebelum sampai ke tujuan.
Meski begitu, Solberg terlihat menikmati perjalanan melewati jalan tanah yang lengket, Paspamres pun sibuk menggandeng PM Solberg karena dikhawatirkan akan tergelincir ketika berjalan.
Meski cukup jauh PM Solberg berjalan di tengah hujan, kondisi fisiknya tetap stabil.
Bahkan dia terkadang menolak tawaran untuk digandeng pengawal.
Tiba di permukiman, PM Solberg langsung berdialog dengan orang rimba dengan bantuan pengalih bahasa.
Dia ingin mengetahui kehidupan orang rimba yang sebenarnya, sejak dulu dan kondisi sekarang.