Sudah Empat Bulan Gaji Guru Bantu di Siak Tak Dibayar
Guru Bantu di Kabupaten Siak sampai saat ini belum juga menerima gaji.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SIAK - Hingga kini masalah honor guru bantu provinsi belum juga tuntas. Meski anggarannya sudah ditransfer oleh Pemerintah Provinsi Riau ke seluruh kabupaten/kota, Guru Bantu di Kabupaten Siak sampai saat ini belum juga menerima gaji.
Sudah empat bulan gaji itu belum mereka terima.
"Sekarang ini, beli bensin saja sudah susah, apalagi kebutuhan hidup," ujar seorang guru bantu provinsi berinisial ZN kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), Selasa (21/4/2015) kemarin.
Sejumlah guru bantu ini sebelumnya sudah beberapa kali bertanya kepada pihak Dinas Pendidikan (Disdik) setempat. Namun tidak pernah dipedulikan.
"Mereka (Disdik) tidak pernah peduli, kami memang sulit. Apalagi bagi yang tidak punya sampingan susah, seperti saya," jelas ZN.
Apalagi setiap kerja menurut ZN harus pulang pukul 14.30 WIB, dan harus makan siang di sekolah. Untuk membeli makanan menurutnya sangat susah. Karena selama ini bergantung dengan gaji.
"Kami pulang jam setengah tiga (14.30 WIB), makan siang harus punya uang juga. Sementara gaji tidak keluar. Apalagi yang janda tidak punya suami dia minta sama siapa," jelas ZN.
Selama ini para guru bantu provinsi di Kabupaten Siak menerima uang transportasi sebesar Rp 600 ribu dari dana Kesra yang dipotong pajak 5 persen. Uang tersebut sedikit membantu meskipun masih jauh dari kebutuhan.
Sebelumnya sistem penggajian yang dilakukan terhadap guru bantu provinsi ini langsung dari Disdik Provinsi ke rekening masing-masing guru. Namun sejak dua tahun belakangan diubah menjadi kewenangan kabupaten/kota.
"Kami minta kalau bisa seperti dulu lagi, ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru. Karena sistem sekarang ribet," jelas ZN.
Guru bantu provinsi di Kabupaten Siak berjumlah sebanyak 312 orang dan menerima gaji sebulannya sebesar Rp 2 juta.
"Kami minta Provinsi memperhatikan kesulitan kami," ujar ZN yang mengaku sudah sembilan tahun menjadi guru bantu di Siak.