Pegawai Satpol PP Bantai Ayahnya Hingga Tewas
Anus turun dari mobil membawa sebilah parang masuk ke rumah ayahnya memotong kursi dan selanjutnya membunuh ayahnya yang sudah renta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Petrus Piter
TRIBUNNEWS.COMN, WAIKABUBAK - Gara-gara uang, Anus Umbu Lele, warga Kerebo, Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, membantai ayahnya, Yohanis Umbu Pati, hingga tewas di kediaman ayahnya di Kerebo, Sabtu (25/5/2015), sekitar pukul 22.30 Wita.
Yohanis meninggal akibat menderita luka parah tebasan parang di bahu kanan sampai putus, bahu kiri dan tulang belakang nyaris putus. Yohanis sempat dibawa ke Rumah Sakit Karitas Weetabula dan dirujuk ke RSUD Waikabubak, namun nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah.
Beberapa keluarga Yohanis ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di RSUD Waikabubak, Minggu (26/4/2015) pukul 03.35 Wita, ketika sedang menunggu visum dokter, sangat menyesalkan tindakan Anus Umbu Lele padahal ayahnya itu sudah renta.
Mereka menyebut permasalahan bermula ketika Yohanis Umbu Pati menjual sebidang tanah miliknya di pinggir pantai dengan harga Rp 1,5 miliar. Selanjutnya Yohanis memberikan uang kepada Anus Umbu Lele, putra pertamanya yang keseharian bekerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumba Barat sebesar Rp 200 juta.
Selain itu, anak kedua Rp 100 juta dan anak lainnya. Oleh pelaku, Anus Umbu Lele, uang Rp 200 juta itu digunakan membeli mobil pikap dan belanja lainnya.
Diduga Anus Umbu Lele ingin menguasai uang tersebut (masih ada di ayahnya). Namun ayahnya menolak karena ingin membangun rumah besar keluarga. Dalam perjalanan, Anus diduga merencanakan untuk membunuh ayah kandungnya agar menguasai uang itu.
Rencana itu terlaksana Sabtu (25/4/2015), sekitar pukul 22.30 Wita. Saat itu, Anus datang ke rumah ayahnya menggunakan mobil pikap dan berteriak-teriak.
Anus turun dari mobil membawa sebilah parang masuk ke rumah ayahnya memotong kursi dan selanjutnya membunuh ayahnya yang sudah renta. Sedangkan keluarga lainnya lari menyelamatkan diri.
Padahal, tujuh anak dari Yohanis, terutama dua anak laki-lakinya, termasuk pelaku (Anus) telah diberikan harta berupa lahan mete dan rumah. Namun sepertinya pelaku tidak puas dengan kebaikan ayahnya dan berkeinginan menguasai seluruh uang ayahnya itu.
Atas perbuatan Anus, keluarga meminta aparat penegak hukum agar memvonis hukuman mati pelaku. Informasi diperoleh dari keluarga semalam, sesaat setelah membunuh ayahnya, Anus menyerahkan diri ke Polsek Loura, SBD.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.