Dulu Jadi Kuli Besi Kini Djoko Wahyuni Jadi Kontraktor Sukses
Djoko Wahyudi mudah meraih kesuksesan di bidang kontrakto
Editor: Budi Prasetyo
Apakah Anda puas dengan kehidupan saat itu?
Tidak. Saya sudah memikirkan sejak awal saat mendapatkan proyek akan menyisihkan pendapatan untuk investasi. Kehidupan seorang kontraktor itu terbatas karena terikat kontrak selama enam sampai 1 tahun, setelah itu bingung cari market.
Suatu hari saya bertemu teman saya, Rony. Dia seorang pengusaha di bidang farmasi. Saya melihat kehidupan dia tenang, bekerja santai, tidak sampai larut malam, sehingga saya tertarik terjun di dunia lain.
Namun, merintis usaha di PT Sampharindo Perdana (Pharmauceutical Industries) tidak mudah. Ujian itu datang, tepatnya saat krisis ekonomi melanda negeri ini pada 1998.
Keadaan ekonomi saat itu mengerikan, suku bunga naik sampai 70 persen, saya hanya bisa pasrah dan berserah diri. Namun, mukjizat itu datang, alhamdulillah perusahaan saya bisa bertahan dan berdiri sampai sekarang.
Bagaimana Anda melihat dunia kontraktor saat ini?
Terjun di dunia kontraktor memang bisnis yang bergengsi, tetapi menderita. Seharusnya sistem value engineering harus dilaksanakan secara terbuka. Saat ini, teman-teman Gabungan Pengusaha Konstruksi nasional Indonesia (Gapensi) pelan-pelan melakukan usaha agar kehidupan kontraktor lebih sejahtera, dan bisa berinovasi.
Sebab saya lihat, kontraktor swasta saat ini sulit bertahan karena harus bersaing dengan kontraktor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang jumlahnya cukup banyak dan memiliki modal lebih kuat.
Indonesia ini masih lamban, bahkan tenaga kontraktor di luar negeri digaji sama seperti tenaga kerja Indonesia, karena tidak mempunyai sertifikat. Ini yang masih kami perjuangkan.
Bagaimana Anda menyikapi kedatangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)?
Saya yakin generasi muda Indonesia yang nanti terjun di bidang kontraktor siap bersaing dan mampu menghadapi MEA. Saya yakin karena sebenarnya orang-orang Indonesia lebih pintar dibandingkan dengan orang luar negeri. (dni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.