Pacar Tak Mau Tanggung Jawab, Diana Buang Bayinya ke Sungai Hidup-hidup
warga Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ini tega-teganya membuang bayi laki-laki yang dilahirkannya dalam kondisi masih hidup
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kasih ibu sepang masa, kasi anak sepanjang gala. Rupapanya pepatah itu tidak berlaku bagi Diana Novitasari (19).
Betapa tidak warga Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ini tega-teganya membuang bayi laki-laki yang dilahirkannya dalam kondisi masih hidup ke sungai dekat rumahnya.
"Usai saya gendong, saya ciumi, kemudian saya buang ke sungai," ujar Diana dengan lirih di ruang UPPA Satreskrim Polres Malang, Rabu (6/5/2015).
Bayi Diana ditemukan sudah menjadi mayat pada Selasa (5/5/2015) pukul 05.30 WIB di sungai Dusun Krajan, Desa Sumberbening.
Penemunya adalah dua kakek Kayin (60) dan Siari (71) saat hendak buang air besar sungai tersebut. Saat itu ia dikagetkan ada mayat bayi laki-laki mengapung di sungai.
Pengakuan Diana, bayi itu dilahirkannya pada Minggu pagi (3/5/2015) pukul 04.00 WIB.
"Saya melahirkan dekat sungai," tutur Diana.
Ketika perutnya merasa mulas, Diana pun mengetahui akan melahirkan. Ia pun lalu ke sungai. Dia juga sudah siap gunting untuk memotong ari-arinya.
Diana beralasan membuang bayinya ke sungai karena pacarnya, Yudi (33), tidak mau bertanggung jawab.
"Saya sendiri proses cerai dengan suami," jelas Diana.
Dari perkawinan pertamanya, wanita lulusan SMP ini dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 18 bulan.
Sejak setahun terakhir, suaminya juga tidak pernah pulang karena bekerja di Kalimantan.
"Saya minta cerai karena dia (suami) tidak mau pulang ke Bantur," ungkap Diana.
Dalam masa galau perkawinannnya, Diana mengenal Yudi (33), warga Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur pada Agustus 2014.
"Kemudian September 2014, saya hamil," jelasnya.
Yudi yang sudah berkeluarga dan punya anak usia 9 tahun itu makin dekat dengannya.
"Ketika saya hamil muda, saya sudah bilang kehamilan itu kepada Yudi. Tapi dia menyuruh menggugurkan. Saya gak mau," tutur Diana.
Akhirnya Diana bertekad membesarkan kandungannya, tetapi begitu melahirkan ia kebingungan. Apalagi perkawinan dengan suaminya dalam proses cerai.
"Saya menyesal sekarang," ucapnya singkat.
Selama hamil, Diana juga berusaha menutupinya karena takut ketahuan ayah dan ibunya.
"Untuk Yudi diaman di Polsek Bantur," kata
Kondisi banyinya mengenaskan. Tubuhnya membengkak karena dua hari di mengapung di sungai.
Diana ditangkap setelah polisi mencurigai atas kehamilannya yang kemudian tidak jelas keberadaan bayinya.
Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat, mengatakan Diana ditahan dikenai Pasal 341 subsider 342 KUHP, dengan sangkaan sengaja menghilangkan jiwa anaknya.
Ancaman hukumannya sampai sembilan tahun.
Sedang Yudi, pacar Diana telah diamankan di Mapolsek Bantur.