Karena Angker Pohon Beringin ini Tak Ada yang Berani Tebang
Batang pohon Beringin tidak boleh dipotong. Jika dipotong akan menimbulkan musibah bagi si pemotong, sakit atau meninggal dunia.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Bali, AA Putu Santiasa Putra
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Warga Banjar Tandeg, Desa Adat Tandeg, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali selain mengempon Pura Banjar Tandeg juga mengempon dua pura warisan leluhur. Pura Pemade Batan Kepuh yang berada di bawah pohon kepuh dan Pura Pemade Batan Bingin di bawah pohon beringin.
Kelian Adat I Made Widiana saat ditemui Tribun Bali Rabu (06/05/2015) mengungkapkan, Pura Pemade Batan Bingin memiliki keangkeran yang sudah diketahui warga. Batang pohon Beringin tidak boleh dipotong. Jika dipotong akan menimbulkan musibah bagi si pemotong, sakit atau meninggal dunia.
Pernah suatu waktu ada orang yang memotong akar pohon beringin tersebut karena dianggap menghalangi, esok harinya dia sakit dan tidak disembuhkan. Kemudian ia menghaturkan banten pengampunan, baru ia sehat kembali. Makanya saat ini batang pohon dibiarkan menjulur ke sana kemari, hingga melampui batas tembok vila yang ada di sebelah pura tersebut dan menjuntai ke atas padi.
“Tidak ada yang berani memotong sampai sekarang, mungkin jika dibicarakan dengan cara niskala barulah akan ada titik terangnya. Tapi belum kami laksanakan,” katanya.
Seorang warga I Wayan Gendri yang akan ke sawah mengatakan, tempat tersebut merupakan keramat dan tidak boleh bertingkah yang tidak baik di area pura.
“De ngae-ngae riki, pura keramat niki, de ke batang ne, akah ne gen sing ade nak ngetep. Be liu musibah yen bani ngetep (Jangan macam-macam, pura keramat ini, jangankan batangnya, akarnya saja tidak ada yang berani memotong, sudah banyak musibah kalau berani potong)," ujarnya. (*)