Putri Solo Kecam Maraknya Prostitusi Online
Maraknya prostitusi online menjadikan keprihatinan terhadap sebagian besar kalangan. Tidak luput bagi para putri Solo.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Maraknya prostitusi online menjadikan keprihatinan terhadap sebagian besar kalangan. Tidak luput bagi para putri Solo.
Sejumlah putri Solo 2014 menggelar aksi damai di area Car Free Day (CFD), Minggu (10/5/2015). Perempuan-perempuan berusia dua puluhan itu pun mengecam maraknya prostitusi online.
Salah satunya yakni Rizky Diaz Anindita. Remaja yang menjadi runner up Putri Solo 2014 itu mengatakan, prostitusi ini sebagai bentuk pelecehan terhadap sosok perempuan.
Dimana seharusnya mereka (perempuan) menjadi sosok yang dihargai sebagaimana seorang ibu. Tetapi disisi lain, mereka justru dijajakan layaknya barang dagangan.
Untuk itu, perempuan yang akrab disapa Dita ini sangat prihatin begitu mengetahui maraknya prostitusi. Mirisnya, prostitusi itu dilakukan dengan cara ditawarkan melalui online.
“Ini sebagai bentuk pelecehan terhadap perempuan, seharusnya mereka (perempuan) bisa menjaga dirinya jangan sampai (menjajakan diri),” tegasnya kepada Joglosemar saat ditemui disela-sela aksi damai kemarin.
Dita juga meminta kepada pemerintah agar aktif dalam penanganan kasus ini. Karena, jika tidak maka kasus yang sama akan semakin banyak. Kondisi ini jelas sangat berbahaya, terutama bagi generasi penerus yang kurang memahami soal dunia online.
“Sebenarnya kalau dunia online digunakan secara benar juga banyak manfaatnya, tetapi kalau digunakan seperti ini juga sangat berbahaya. Jadi pemerintah harus memiliki penyaring, untuk mendeteksi keberadaan jual beli seperti ini. Agar, kedepannya tidak terjadi lagi atau paling tidak mengurangi penyalahgunaan internet,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Putri Solo 2014 Siska Kusumaningrum (20).
Menurutnya, yang mendasari maraknya prostitusi online karena banyaknya tuntutan kehidupan. Sehingga, seseorang seolah tidak memikirkan dampaknya dalam menuruti apa yang diinginkannya.
“Banyaknya tuntutan dan kemajuan teknologi sangat mempengaruhi maraknya prostitusi secara online. Dengan kondisi seperti ini harus ada pemberian pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjerumus dalam prostitusi,” tuturnya.
Herlina Triwahyuningsih (21) semi finalis Putri Solo 2014 mengatakan, kondisi prostitusi di Indonesia sudah semakin memprihatinkan.
Karena, prostitusi bisa dilakukan secara terang-terangan melalui situs online. Herlina pun meminta Pemerintah harus cepat tanggap terhadap kondisi ini.
“Ini sudah masuk dalam tahap yang memprihatinkan, karena para pelaku sudah menggunakan media online untuk melakukan transaksi prostitusi,” katanya.
Penulis: Ari Purnomo
Sumber: JogloSemar.co