Putut Prabantoro Ajak Alumnus Xaverius Majukan Pringsewu
Kabupaten Pringsewu identik sebagai ikon pendidikan dan salah satu lumbung padi nasional di Lampung.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU - Kabupaten Pringsewu identik sebagai ikon pendidikan dan salah satu lumbung padi nasional di Lampung.
Namun, produk pendidikan di Pringsewu juga harus memberi bukti nyata terhadap pertumbuhan daerah dan mampu bersaing dengan daerah lain.
Demikian disampaikan AM Putut Prabantoro dalam Seminar Kebangkitan Nasional mengangkat tema, 'Xaverius Pringsewu Turut Membangun Indonesia (Pringsewu sebagai Indonesia Mini,' di aula SMA Xaverius Pringsewu, Lampung, Senin (11/5/2015).
Apa yang disampaikan Putut sekaligus kritik mendorong alumnus Xaverius, institusi pendidikan yang sudah berdiri di Pringsewu sejak 1930 silam. Bukan tanpa alasan kritik ini disampaikan Putut yang juga pernah mengenyam pendidikan di Xaverius.
"Kita harus membangun Pringsewu setara dengan kota-kota lain. Lumbung pangan tetap harus jadi ikon. Tapi pendidikan dan lingkungan hidup harus tetap dipertahankan," ungkap Putut yang juga menjabat Ketua Umum Gerakan Ekayastra Unmada ini.
Secara pribadi, Putut merasa bangga karena orangtua dan kakeknya pernah mengabdi di Pringsewu, salah satu kabupaten yang jauh dari hingar bingar publik dewasa ini. Tapi ia menyadari setelah 40 tahun lalu berlalu dan kembali ke Pringsewu, masih banyak pembenahan yang harus dilakukan di sana-sini.
Ia meminta semua alumnus dan siswa Xaverius harus bisa membangun Pringsewu. Putut mencontohkan salah satu yang butuh perhatian adalah infrastruktur. Meski tidak tampil dominan, tapi sedikit banyak alumnus Xaverius harus mengambil peran untuk kebangkitan nasional.
Putut menambahkan, menyandang sebagai alumnus Xaverius saja tak cukup. Ia meyakini hasil pendidikan dapat memberi efek positif di lingkungan institusi pendidikan berdiri. Salah satu yang ia lakukan bersama alumni lain adalah menggelar seminar kebangkitan nasional untuk kali pertama.
Masih kata Putut, Pringsewu sebagai miniatur Indonesia dengan beragam suku, agama dan ras harus bersatu menciptakan damai. "Kedamaian dari konflik harus lewat kesejahteraan. Tanpa ada kesejahteraan jangan harap ada kedamaian," ujarnya.
Turut hadir dalam acara itu mantan Kasum TNI Laksamana Madya TNI (Purn) Y Didik Heru Purnomo, pengusaha Fransiscus Welirang, anggota DPR RI Fraksi PKB KH Maman Imanulhaq, mantan Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief, Uskup Tanjung Karang Lampung Mgr Y Harun Yuwono Pr.