Sejumlah Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan Hilang
"Jadi kita sudah cari di koordinat tersebut tapi tidak ada. Mungkin juga rusak karena alam, kemudian terbawa air segala macam,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sejumlah patok perbatasan Indonesia-Malaysia hilang dan belum ditemukan sampai sekarang. Patok yang hilang tersebut diketahui di sejumlah lokasi di Kecamatan Siemanggaris, Nunukan, Kalimantan Utara.
"Jadi kita sudah cari di koordinat tersebut tapi tidak ada. Mungkin juga rusak karena alam, kemudian terbawa air segala macam,'' kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Yonif Linud 433/Julu Siri Kostrad Letkol (Inf) Agustatius Sitepu, Rabu (13/5/2015).
Dia memastikan persoalan patok yang hilang dan belum ditemukan sudah dilaporkan ke pusat. Begitu pula data berisi patok yang rusak, telah disampaikan kepada pimpinan tertinggi TNI. Ia berharap hal ini menjadi perhatian.
Meski ada beberapa patok yang hilang, dia berharap masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi sampai berpikiran jika patok tersebut digeser. Sebab, koordinat patok-patok negara ini sudah tercatat dalam arsip negara.
"Sebenarnya kalau masalah patok hilang, kita punya titik koordinatnya. Jadi tinggal dikoordinasikan kedua negara,” sambung Agustatius.
Dia memastikan, Satgas Pamtas 433/Julu Siri belum pernah menemukan patok yang bergeser atau rusak akibat kesengajaan. Dari patroli yang dilakukan, seluruh patok yang hilang atau rusak diakibatkan faktor alam.
"Memang hampir di semua tempat dijumpai patok yang miring, hancur separuh tapi masih bisa ditemukan. Rusak tidak utuh lagi tapi masih ada. Selama kami bertugas kami belum pernah mendapati patok rusak karena kesengajaan,'' ujarnya.
Seluruh patok yang berada dalam pengawasan TNI telah terpantau. Dengan mengetahui titik koordinat masing-masing patok yang rusak ataupun hilang, nantinya tinggal membuat patok yang baru sebagai pengganti.
Soal temuan masyarakat terkait delapan patok di Pulau Sebatik, dia menyebutkan patok-patok itu pada 1983 telah terdata oleh Bagian Topografi Angkatan Darat. Saat dilakukan pengukuran manual, dipastikan patok-patok itu bukan patok batas negara.
"Koordinat kan sudah ada, di luar koordinat berarti bukan patok batas negara. Apalagi patok batas negara kan tertulis Indonesia Malaysia di sana,'' jelasnya.