Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abdul Aziz Sudah Dua Kali Bawa Ganja dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Makassar

Pemilik ganja sebanyak 42 kotak, Abdul Aziz sudah dua kali membawa ganja dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Makassar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Abdul Aziz Sudah Dua Kali Bawa Ganja dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Makassar
Surya/M Zainuddin
Ganja sebanyak 42 kotak yang disita Satreskoba Polres Tanjung Perak, Rabu (6/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemilik ganja sebanyak 42 kotak, Abdul Aziz sudah dua kali membawa ganja dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Makassar. Modus ini berbeda dengan modus yang biasa dilakukan bandar atau pengedar.

Biasanya bandar atau pengedar tidak mau mengambil risiko membawa barangnya sendiri. Bandar atau pengedar lebih sering menggunakan jasa kurir. Apalagi narkoba yang akan dikirim berjumlah banyak.

Kapolres Tanjung Perak, AKBP Arnapi menyatakan tersangka memang tidak menggunakan jasa kurir.

Tersangka selalu membawa barangnya sendiri. Berdasar keterangan di hadapan penyidik, tersangka mengaku tidak percaya kepada kurir.

"Makanya dia membawa sendiri barangnya dari Jakarta ke Surabaya lalu ke Makassar," kata Arnapi, Sabtu (16/5/2015).

Selama melakoni perjalanan dari Jakarta ke Makassar, barang itu hanya lepas dari tangan Aziz saat akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak.

Aziz menyerahkan kardus berisi ganja kepada Kamarudin. Tapi ganja ini tidak lama berada di tangan Kamar. Kamar hanya bertugas mencari portir yang akan mengangkut ganja ke kapal.

Berita Rekomendasi

Selain bertugas mencari portir, Kamar juga berperan membelikan tiket untuk Aziz.

Kamar juga yang mengemas barang kedalam kardus. Kamar mendapat upah sekitar Rp 1,5 juta dari tugasnya ini.

Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satreskoba Polres Tanjung Perak juga menetapkan Abdul Jalil dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan orang lain. Kalau portirnya tidak terlibat," tambahnya.

Sebelumnya, portir bernama Syaifudin dikabarkan berusaha menyuap satpam sebesar Rp 200.000.


Menurut Arnapi, uang itu bukan untuk menyuap satpam. Syaifudin akan menggunakan uang itu untuk menyewa bagasi.

"Portirnya tidak tahu kalau kardusnya berisi ganja," terang Arnapi.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas