Evakuasi Korban Jatuh Kawah Merapi, Tim Search Rescue Sudah Mendekati Titik Korban Jatuh
Pencarian korban pendaki, Eri Yunanto (21) seorang mahasiswa Teknik Industri Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang terpeleset di kawah Gunung Merapi
Penulis: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pencarian korban pendaki, Eri Yunanto (21) seorang mahasiswa Teknik Industri Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang terpeleset di kawah Gunung Merapi, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
BPBD Kabupaten Boyolali dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi mengkoordinir 150 personil tim SAR gabungan dari TRC BPBD Boyolali, SAR Boyolali, SAR Klaten, SAR DIY, Mapala, Taman Nasional G. Merapi, relawan dan lainnya.
"Tiga tim Search Rescue Unit (SRU) sudah berada di bibir kawah G. Merapi sejak Minggu pagi. SRU bertugas merintis jalur dan memasang tali ke bawah," jelas Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Minggu (17/05/2015).
Menurut Sutopo, korban berada pada kedalaman sekitar 300 meter dari bibir kawah, sehingga evakuasi dengan teknik vertical rescuer.
Tim SRU saat ini sudah berada pada kedalaman 50 meter dari bibir kawah. Kondisi medan berat.
12 orang sudah dapat dikerahkan yaitu 6 orang di bibir kawah untuk memegang tali (sebagai anchor) dan enam orang sepanjang jalur tali.
"Pergantian personil di bagian atas dikoordinir dari poskodal Selo. Rencana Tim SAR yang sudah berada di kawah Merapi bermalam di tempat itu untuk melanjutkan evakuasi besok pagi," katanya.
Hanya saja, rencana itu tidak dapat direalisasikan. Sebab angin kencang di puncak kawah Merapi. Tim SAR kemudian diputuskan menginap 200 meter dari puncak Merapi ke arah Pasar Bubrah.
"BPBD Boyolali memenuhi kebutuhan logistik bagi tim SAR. Rekomendasi dari Badan Geologi agar evakuasi dan pemasangan alat di jalur harus dilakukan sebelum jam 12.00 siang karena sinar matahari berpengaruh terhadap gas beracun. Suhu di kawah sekitar 160-420 derajat celsius," jelas Sutopo.
Eri Yunanto (21) terjatuh ke kawah Gunung Merapi setelah mengambil foto dari atas puncak batu. "Setelah berfoto diatas puncak batu, ia kemudian berniat turun. Akan tetapi ia justru terpeleset dan jatuh dari kawah," ungkap salah stau temannya, Dicky.
Ia mengungkapkan, saat itu banyak orang yang berada di puncak, namun yang benar-benar melihat tubuh Eri terjatuh hanyalah dirinya.
"Seketika ia jatuh saya langsung berusaha menolong dan memanggil namanya. Saya sempat melihat tubuhnya terguling-guling. Namun setelahnya tidak dapat lagi melihat tubuh teman saya itu, karena tertutup oleh bibir tebing," tuturnya.
Koordinator Relawan Barameru Samsuri mengatakan, pada hari Jumat (15/5/2015), setidaknya terdaftar 700 orang yang naik ke puncak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.