Sopir Truk Tewaskan 17 Nyawa Jadi Tersangka
Peristiwa kecelakaan tersebut mungkin sudah nahas artinya truk terbalik hanya disebabkan ban bagian depan yang lepas
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, TAPTENG - Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tapanuli Tengah Ajun Komisaris Polisi M Syafii mengatakan, setelah tragedi truk terbalik yang menewaskan 17 pelajar, penyidik sudah menetapkan sopir truk terbalik Rahmadani sebagai tersangka tunggal.
"Kita sudah menetapkan sopir truk sebagai tersangka. Kejadian ini nahas ya, karena kita sudah melakukan tes urine kepada sopir truk tapi hasilnya negatif artinya tidak menemukan adanya unsur narkotika yang menyebabkan kecelakaan," katanya saat dihubungi, Jumat (29/5/2015).
Dia menambahkan, peristiwa kecelakaan tersebut mungkin sudah nahas artinya truk terbalik hanya disebabkan ban bagian depan yang lepas. Karena itu, truk terbalik masuk ke drainase yang berlumpur.
"Penyebab meninggalnya 17 siswa/siswa anak pekerja perkebunan karena terlalu lama masuk ke dalam lumpur dan berebut untuk menyelamatkan diri, sehingga beberapa siswa terpijat-pijat rekannya sendiri," ujarnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, sebanyak 17 pelajar yang merupakan anak pekerja PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR) tewas di parit berlumpur. Setelah truk yang mereka tumpangi terbalik tepatnya di Desa Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (28/5) pagi.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tapteng Ajun Komisaris Polisi M Syafii menjelaskan peristiwa kecelakaan berlangsung pukul pukul 06.30 WIB. Kala itu, lanjut dia, para pelajar hendak berangkat ke sekolah.
"Selain korban tewas, 1 orang luka berat dan 4 lainnya luka ringan. Seluruh korban merupakan siswa dan siswi yang ingin berangkat sekolah di Manduamas. Mereka anak karyawan perkebunan," katanya saat dihubungi.
Selain itu, lanjut dia, informasi yang diperoleh dari keterangan sejumlah warga di Tempat Kejadian Perkara. kecelakaan itu diduga disebabkan ban depan sebelah kanan dump truck dengan nomor polisi BK 8912 EA lepas. Alhasil, truk terguling-guling ke parit.
"Sopir truk Rahmadani, truk terguling hingga terbalik ke parit berlumpur yang diperkirakan berkedalaman 2,5 meter. Korban kemungkinan terjebak dan berebut untuk menyelamatkan diri," ujarnya.
Sedangkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Polisi Helfi Assegaf mengatakan, kecelakaan tersebut merupakan laka lantas murni artinya kecelakaan tunggal.
"Truk yang hendak membawa anak sekolah karyawan Perkebunan PT. SGSR sebanyak sekira 30 orang pada saat perjalanan menuju sekolah didugaan tiba-tiba roda depan sebelah kanan Dum Truck lepas dan tidak dapat dikendalikan oleh supir sehingga Dum truck terbalik," ujarnya melalui WhastApp
Dia mengemukakan, akibat kecelakaan itu, siswa yang meninggal dunia sebanyak 17 orang dan para korban yang mengalami luka-luka sudah mendapatkan perawatan medis yang intensif di pukesmas dan rumah sakit terdekat.
"Kabar pertama yang kita dapat dari sana (Tapteng) korban memang merupakan anak SD, makanya kita informasikan ke kawan-kawan media, tapi sebenarnya korban berasal dari berbagai tingkatan seperti SD, SMP dan SMA," katanya.
Adapun nama-nama korban meninggal dunia dalam kecelakaan nahas tersebut di antaranya Gabriel Laia, (12), Vlliana Laia (16), Rosalinda Manik (16), Risdawati (16), Boy Tinambunan (17), Indah tinambunan (16), Upiana laia (15), Bona Manik (14), Ariantinus Manalu (16), Arifianus Manalu (14), Agusman Delau (15), Ranto Manalu (16), Paulinus Tumanggor (15), Jones Hulu.(13), Erwinto Naingolan (17), Purnama sari (17) dan Viktor Delau (15).
"Sedangkan korban luka-luka atas nama Rika Andriyani (15), Roka Silalahi (16), Delima (18), Marina Ginting (11), Melani Halawa (15), dan Richard Riadi Tamba (15)," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.