Polisi Temukan Bantal Milik Ibu Angkat Angeline di Kamar Agus
Selain menemukan bercak darah di dalam kamar Margareith, pihaknya berhasil menemukan bantal milik Margareith di kamar Agus.
Editor: Dewi Agustina
"Kan mayat itu ada di kamar Agus, baru pada pukul 20.00 dikuburkan. Masak ibu angkatnya tidak mengecek sekeliling rumah. Menjadi tugas kepolisian untuk mengungkap kejanggalan itu," ucap Haposan.
Dalam waktu dekat dirinya akan mencoba menggali fakta‑fakta yang diketahui Agus terkait kasus pembunuhan sadis tersebut.
Ada 19 adegan yang direkakan dalam pra-rekonstruksi untuk memperoleh gambaran secara utuh mengenai kematian anak tersebut.
Menurut Haposan, dari sejumlah adegan tersebut, ada tiga adegan yang mengakibatkan meninggalnya Angeline.
Mulai dari adegan 7 dimana Agus diduga mencekik leher Angeline dengan tangan kiri dan dan tangan kanan.
Setelah mencekik ia kemudian membenturkan kepalanya ke tembok hingga lemas dan meninggal.
Pada adegan ke-9 Agus kemudian membuka celana Angeline dan melakukan kekerasan seksual.
"Adegan ke-10 dia mengambil sprei di samping kamarnya Margareith, dan membungkus jenazah Angeline," jelasnya.
Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiadi juga mengungkapkan, dalam pra-rekonstruksi tidak terdapat adegan jeratan leher.
Hasil autopsi pada jasad korban ditemukan bekas jeratan tali.
Ia mengatakan, Angeline meninggal karena benturan pada pelipis kanan, pelipis kiri, dan dahi sehingga terjadi pendarahan hebat pada bagian kepala.
"Tahapan autopsi telah selesai," kata Dudut.
Dalam pemeriksaan forensik juga diketahui ada beberapa luka yang diderita Angeline sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Terkait kekerasan seksual, Dudut mengatakan pihaknya tidak dapat melakukan pemeriksaan organ vital korban karena kondisi mayat telah membusuk.
Saat pra-rekontruksi berlangsung, pukul 11.00-12.00 Wita, ratusan warga berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Alhasil kemacetan terjadi di depan rumah Margareith.