Ketut Candra Nekat Minum Racun Karena Istri Minta Cerai
Warga Banjar Pande, Desa Gempaga, Bangli, Bali, dibuat geger, Jumat (12/6/2015), pukul 12.00 Wita.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Warga Banjar Pande, Desa Gempaga, Bangli, Bali, dibuat geger, Jumat (12/6/2015), pukul 12.00 Wita.
Pria yang diketahui bernama Sang Ketut Candra (27) terbujur kaku dengan mulut keluar busa.
Diketahui pria yang bekerja sebagai perajin perak ini tewas usai menenggak cairan pembersih perak.
"Korban memang menenggak cairan beracun," kata Kapolsek Bangli, Kompol Ketut Widia kepada Tribun Bali, Sabtu (13/6/2015).
Mengenai penyebab aksi nekat ini, menurut Widia diduga lantaran sakit hati kepada istrinya.
Si istri tidak bersedia kembali ke Bali setelah liburan ke kampung halaman, di Lombok Barat.
Begitu juga anak semata wayang Candra yang tidak diizinkan ikut pulang bersamanya.
Depresi karena dicampakan, Candra pun nekat mencoba mengakhiri hidup dengan cara meminum cairan keras.
Widia mengisahkan, setelah ingin tinggal di Lombok bersama anaknya, si istri lalu meminta suaminya untuk pulang ke Bali.
Candra menyanggupi permintaan itu. Namun, ia yang tidak bisa menahan rindu, akhirnya korban kembali menjemput istri dan anaknya pada 13 Mei 2015.
Harapan tidak sesuai kenyataan. Tiba-tiba kedatangannya tidak diharapkan si istri. Ajakannya pulang pun ditolak.
Istri kala itu menyampaikan, ia sudah tidak kuat hidup bersamanya sembari minta diceraikan.
"Istrinya minta cerai, dia tidak mau karena masih sayang terlebih ada anaknya juga," katanya.
Nah saat kejadian kemarin, warga sempat melarikan korban ke RSUD Bangli.
"Dari mulut korban mengeluarkan busa. Korban langsung dilarikan ke RSUD Bangli, dia diantar dengan cara dibonceng," tuturnya.
Sang Ketut Candra langsung mendapatkan perawatan intensif.
Namun sayang, upaya dokter akhirnya tidak bisa menyelamatkan nyawanya.
Pagi kemarin sekira pukul 05.00 Wita, pria yang merindukan istri dan anaknya ini pun meninggal dunia.
Dari penyelidikan polisi, ditemukan botol berisi air keras.
Dugaan tersebut juga berdasarkan pemeriksaan yang menyatakan cairan tersebut adalah cairan pembersih jenis HCL.
"Korban dinyatakan karena keracunan air keras (HCL). Temuan kami botol itu di rumahnya, begitu juga dengan keterangan medis," ungkap Widia. (I Putu Darmendra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.