Personel TNI Serbu Pos Lantas, Dua Anggota Polres Jeneponto Terluka
Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Yonif 726 Tamalatea tiba-tiba menyerbu pos lantas Polres Jeneponto di Kampung Karamaka Desa Bantimanurung.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Yonif 726 Tamalatea tiba-tiba menyerbu pos lantas Polres Jeneponto di Kampung Karamaka Desa Bantimanurung, Kecamatan Bangkala, Senin (16/6/2015) malam.
Dua anggota Lantas Polres Jeneponto, Brigadir Santono dan Brigadir Usman, yang sedang berjaga menjadi sasaran pemukulan anggota TNI yang diduga berjumlah lima orang.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Timur (Tribunnews.com Network), penyerangan tersebut disebabkan salah seorang anggota TNI, Praka Hasbullah, sebelumnya dipukul oleh anggota Brimob Polda Sulsel.
Saat itu, Praka Hasbullah pulang setelah menghadiri pesta pernikahan Pratu Yahya (Anggota 726/TML) di Desa Togo-togo Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.
Ketika melintasi jalan poros lintas Sulsel Kabupaten Jeneponto, tiba-tiba mobil yang ditumpangi oleh anggota Brimob Polda Sulsel dari arah Bantaeng menuju Makassar sempat menyenggol motor Praka Hasbullah.
Sempat terjadi adu mulut dan pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum Brimob dengan menggunakan double stick. Kemudian Brimob meninggalkan lokasi.
Tidak terima, Praka Hasbullah menghubungi rekannya yang berada di Batalyon 726/TML.
Sekitar 40 menit kemudian, sejumlah anggota Yonif 726/TML tiba di lokasi kejadian dan mencari pelaku (Brimob), namun anggota Brimob tersebut sudah meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
Tidak puas sampai disini, sekitar Pukul 22.10 Wita, sejumlah anggota Yonif 726/TML ini pun mendatangi pos lantas dan menanyakan keberadaan rombongan anggota Brimob tersebut.
Hanya saja, salah satu dari anggota 726/TML ini diduga ada yang langsung melakukan pemukulan.
Kebetulan pada saat itu pula Pelda Sudirman (Anggota TNI Kodim 1425 Jeneponto) sedang berda di sekitar lokasi, melihat anggota Lantas Jeneponto dikeroyok, Pelda Sudirman langsung melerai, namun dirinya juga malah dikeroyok.
Akibat insiden ini, Brigadir Santono mengalami luka terbuka pada bibir yang diduga akibat hantaman benda tumpul. Sedangkan Brigadir Usman luka terbuka di belakang telinga, bengkak pada kepala dan Pelda Sudirman bengkak pada pelipis sebelah kanan serta bengkak pada dagu.
Hingga kini dua anggota polisi Jeneponto tersebut masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Makassar.