Inilah Tiang Masjid Agung Demak Berbahan Tatal Kayu Buatan Sunan Kalijaga
Satu dari empat saka Masjid Agung Demak, dibuat dari tatal atau serpihan kayu yang diikat oleh Sunan Kalijaga. Ukurannya sama dengan saka tiga lainnya
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Masjid Agung Demak di Jawa Tengah yang dibangun oleh Raden Patah, Sultan Demak pertama, masih berdiri kokoh hingga kini. Masjid yang dibangun abad 15 itu menjadi pusat penyeberan agama Islam masa kerajaan Demak Bintoro, yang terkenal dengan Walisongo atau Sembilan Wali.
Dalam pembangunannya, konon ada empat saka (tiang utama) masjid buatan para wali. Yaitu Sunan Bonang, Sunan Gunungjati, Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga. Nama empat wali itu masih ditempelkan pada empat tiang penyangga utama.
Tiang utama itu berbahan kayu jati. Konon Sunan Kalijaga membuat tiang itu menggunakan tatalan kayu (serpihan) yang kemudian diikat dan dirangkai hingga membentuk tiang besar panjang, sama dengan tiang-tiang wali lainnya. Hingga kini tiang buatan Sunan Kalijaga itu masih tetap awet lestari sesuai fungsinya sebagai penyangga utama masjid, bersama tiga tiang utama lainnya.
Tribun Jateng mengunjungi Masjid Demak, saat bulan Syakban atau sebelum Ramadan. Ribuan umat Muslim dari berbagai daerah berdatangan ke masjid ini. Mereka berziarah ke makam-makam Kesultanan Demak yang terletak di belakang masjid. Sebagian lagi melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, sekitar dua kilometer dari Masjid Agung Demak.