Jadi Tukang Pukul Rentenir, PNS di Kodim Ngawi Hajar Warga Sampai Klenger
Gara gara belum bayar hutang ke rentenir, Mugiri (56) warga Ngawi, klenger dihajar Muryanto, PNS Kodim 0805 Ngawi
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Gara gara belum bayar hutang ke rentenir, Mugiri (56) warga Dusun Wates, Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, klenger dihajar Muryanto, PNS Kodim 0805 Ngawi yang merangkap centeng rentenir.
Ketika melakukan penganiayaan, kedua tangan korban dalam kondisi diikat ke belakang. Kasus ini oleh warga setempat sudah di laporkan ke Polsek Paron.
Sementara tersangka Muryanto setelah kejadian itu dijemput sejumlah personil TNI dengan menggunakan pikap dikawal dua personil TNI bersepeda motor, ditengarai dibawa ke Makodim 0805 Ngawi.
"Muryanto yang melakukan penganiayaan itu di desa ini (Desa Dawu) meski hanya PNS Kodim, tapi kelakuannya melebihi tentara beneran," ujar warga setempat yang mengaku ikut melapor ke Polsek Paron kepada Surya, Minggu (20/6/2015).
Menurut pria berkumis yang minta namanya tidak disebut itu, kasus penganiayaan yang melibatkan tersangka Muryanto bermula ketika korban punya hutang kepada Suyadi, warga Dusun Wates, Desa Dawu yang tidak saja dikenal sebagai renternir kaya, tapi juga raja tega.
"Hutang pastinya berapa, kami belum tahu. Kalau infornasinya tidak lebih dari Rp 10 juta. Karena korban dianggap tidak bisa bayar, jaminan tanah sawah dan dua sepeda motornya diambil paksa," ujarnya.
Awalnya, kedatangan korban ke rumah Suyadi renternir itu untuk minta penjelasan, sebenarnya hutangnya berapa. Karena sudah dibayar dengan tanah sawah dan dua sepeda motor, korban dikatakan masih punya hutang.
"Mungkin korban agak stres karena mikir hutang ke Suyadi tidak kunjung lunas. Padahal semua hartanya sudah habis di ambil Suyadi. Siang itu korban ke rumah Suyadi ingin klarifikasi, masih berapa hutangnya," jelas pria berkulit gelap ini.
Ketika korban ke rumah Suyadi, yang bersangkutan tidak ada dirumah dan korban ditemui anak menantu Suyadi yang warga baru di lingkungan Desa Wates.
"Kemungkinan saat klarifikasi itu nada pembicaraan korban agak tinggi sehingga menyulut amarah menantu korban. Di rumah Suyadi ini korban sempat di pukul menantu renternir itu beberapa kali dan korban lari keluar rumah," ujarnya.
Dikatakan sumber ini, karena orang baru, menantu Suyadi yang melakukan pemukulan ini belum banyak dikenal warga namanya. Tapi semua warga disini hafal sosok mantu Suyadi itu.
"Dalam perjalanan pulang itu korban rupanya tidak menyadari kalau dibuntuti Muryanto, PNS Kodim 0805 Ngawi yang juga tetangga korban, yang akhirnya melakukan penganiayaan itu," katanya.
Kepala Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Suwito, yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu, tapi kasusnya sudah dihentikan karena sudah bisa didamaikan.
"Kita diperintahkan untuk menjaga kerukunan dan keamanan di desa. Karena kasus ini sudah didamaikan dan korban juga sudah terima. Jangan lagi diperpanjang, nanti membuat desa kisruh (kacau)," kata Kades Suwito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.