Kandang Tak Layak, Keraton Cemaskan Kerbau Bule Bisa Punah
Wakil Raja Keraton Surakarta menjelaskan kandang kerbau yang berada di Alun-Alun Selatan sebenarnya sudah tak lagi layak untuk digunakan.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SOLO– Menanggapi kematian Kiai Juki, salah satu koleksi Kerbau Bule keramat keturunan Kiai Slamet milik Keraton Surakarta, Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, Wakil Raja Keraton Surakarta menjelaskan kandang kerbau yang berada di Alun-Alun Selatan sebenarnya sudah tak lagi layak untuk digunakan.
Karena dinilai selain terlalu sempit, posisi kandang yang berada di ruang publik terbuka, juga membuat kawanan kerbau bule tersebut berisiko terkena sakit dengan mudah.
“Bisa dilihat kandang kerbau tersebut berada di ruang publik yang sangat ramai, dan siapapun bisa dengan bebas memberi pakan bagi kerbau. Dan dari Keraton sendiri tidak bisa 24 jam memberi pengawasan terkait hal tersebut,” bebernya.
Kemudian, dari sisi kebersihan kandang pun menjadi sulit terjaga mengingat banyaknya pengunjung Alun-Alun Selatan.
Sehingga siapapun bisa bebas membuang sampah, dan membuat tindakan yang mengganggu ketenangan kawanan kerbau keramat tersebut.
Meski demikian, Gusti Puger mengaku tak bisa berbuat banyak, mengingat kendala dana dan sumber daya manusia dari Keraton Surakarta, yang mengurusi kerbau Kiai Slamet tersebut.
“Saya tak ingin terlalu banyak mengeluh, tapi masalah kerbau itu menjadi prioritas saya untuk segera dicari solusi ke depannya, sehingga kawanan kerbau bule itu tidak punah. Apa disterilkan kawasannya, dan diperlebar kandangnya, atau kita carikan lokasi yang jauh lebih layak untuk habitat kerbau,” jelas Gusti Puger (Joglosemar /Deniawan Tommy Chandra Wijaya)