Untuk Ungkap Kebenaran, Polisi Periksa Ulang Rumah Orang Tua Angkat Angeline
Tim Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System dan Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri kembali memeriksa rumah Margriet
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR — Tim Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System dan Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri kembali memeriksa rumah Margriet, ibu angkat Engeline (8), di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Sabtu (20/6).
Petugas membawa beberapa barang dari rumah itu untuk diperiksa.
"Kami terus berusaha bekerja mencari kebenarannya. Jadi, biarkan kami bekerja dulu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar AA Made Sudana ketika ditanya tentang pemeriksaan ulang di rumah Margriet tersebut.
Sudana mengatakan, tim penyidik tengah mendalami keterangan saksi. Polisi juga memfokuskan untuk memperdalam keterangan Margriet.
"Tentu saja, kami kembali meminta keterangan Margriet. Ini karena perkembangan saksi dan tersangka," kata Sudana.
Mengenai belum diizinkannya Margriet bertemu dua anaknya, Sudana mengatakan, pihaknya masih membutuhkan untuk penyidikan.
Ia mengatakan, pihaknya tidak melarang Margriet bertemu anak-anaknya karena itu hak Margriet. Ia akan mengizinkan Margriet jika dirasa sudah bisa dipertemukan dengan anaknya.
Kemarin, untuk keempat kali, Margriet diperiksa tim penyidik Polresta Denpasar. Margriet diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Agustay, mantan pekerja di rumah Margriet, yang disangka membunuh Engeline.
Pemeriksaan berlangsung hingga tujuh jam mulai pukul 11.00 Wita. Selama pemeriksaan, Margriet didampingi tiga anggota tim penasihat hukumnya.
Dion Pongkor, anggota tim penasihat hukum Margriet,mengatakan, kliennya menjawab pernyataan penyidik dengan lancar.
"Margriet mendapatkan 53 pertanyaan dari lima penyidik. Semua lancar dan Margriet tidak ingin ada jeda," kata Dion.
Ia mengatakan, Margriet menjawab pertanyaan seputar awal hilangnya Engeline pada 16 Mei.
Margriet, kata Dion, mengatakan, saat kejadian itu, ia tengah berada di kamarnya sambil menonton televisi.
"Ia menjawab saat itu di kamar, lalu, Agus meminjam pensil untuk anaknya, Engeline," kata Dion.