Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pagi Hari Air Laut Berwarna Merah, Jelang Sore Kembali Membiru, Warga Pulai Ai Kumandangkan Takbir

“Ada warga di pesisir pantai tadi yang bertakbir setelah air laut tidak lagi merah,” katanya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pagi Hari Air Laut Berwarna Merah, Jelang Sore Kembali Membiru, Warga Pulai Ai Kumandangkan Takbir
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY
Air laut di Pulau Ai, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah tampak berubah seperti darah. fenomena ini pun menggemparkan warga di Pulau itu, Minggu (21/6/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Warna air laut di Pulau Ai Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang sebelumnya berwarna merah seperti darah dan menghebohkan masyarakat setempat, kini telah normal seperti biasa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, air laut di perairan Pulau itu kembali normal pada Senin (22/6/2015) sore. Warga yang menyaksikan perubahan warna air laut yang kembali membiru itu langsung mengumandangkan takbir di sepanjang pantai.

“Warna airnya sudah tidak merah lagi, warnanya sudah seperti biasa lagi,”kata Rustam, salah seorang warga Pulau Ai kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin malam.

Dia mengungkapkan, setelah kembali normal, sejumlah warga yang berada di pesisir pantai langsung mengumandangkan takbir. Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai rasa terima kasih warga kepada Tuhan.

“Ada warga di pesisir pantai tadi yang bertakbir setelah air laut tidak lagi merah,” katanya.

Menurut warga, warna air laut yang kembali jernih itu membuat masyarakat di Pulau tersebut kini tidak khawatir lagi. Warga pun berencana kembali melaut seperti biasa untuk menafkahi keluarga.

“Saya dan warga disini tidak khawatir lagi, dan besok kita akan melaut lagi,” katanya sambil tertawa.

BERITA TERKAIT

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perubahan warna air laut menjadi merah seperti darah di perairan tersebut terjadi pada Minggu kemarin. Fenomena itu pun sempat menggegerkan warga di Kepulauan Banda, khususnya warga yang mendiami Pulau Ai.

Fenomena itu juga menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat kalau akan terjadi sesuatu di wilayah tersebut. Tak hanya warga di Kepualuan Banda, fenomena itu juga sempat membuat heboh pengguna media sosial seperti di Facebook dan Twitter.

Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas