Ditemukan Merica Palsu di Mojokerto Terbuat dari Pelet Ikan
Berhembus kabar merica palsu yang beredar di Mojokerto dan sekitarnya dibuat dari bahan berkalsium tinggi. Salah satunya pelet ikan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Anas Miftakhudin
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Berhembus kabar merica palsu yang beredar di Mojokerto dan sekitarnya dibuat dari bahan berkalsium tinggi. Bahan baku tersebut dibuat dari pelet pakan ikan yang harganya cukup murah.
Terungkapnya pelet pakan ikan yang dipakai sebagai bahan merica palsu merupakan hasil uji coba laboratorium yang dilakukan Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Menurut hasil laboratorium, bahan baku merica palsu yang diklaim berkalsium tinggi di antaranya peperin, kalsium, protein, pati/tepung dan pelet (bahan baku pakan ikan). Namun, dari unsur-unsur itu ada yang berbahaya bagi tubuh manusia.
"Semua kalau terlalu banyak atau berlebihan tidak bagus. Seperti kalsium sangat dibutuhkan tubuh, tapi kalau berlebihan tidak bagus," papar Kepala Disperindag, Bambang Purwanto, Rabu (24/6/2015).
Kalsium dalam merica palsu kadarnya berapa? "Terus terang kami belum tahu. Soalnya masih dalam pengujian lab. Untuk meneliti kadarnya, tentunya diuji butir per butir," jelasnya.
Yang menjadi bidikan dalam persoalan merica palsu adalah apakah bahan yang dipakai bahan baku merica palsu layak konsumsi atau tidak. Apabila bukan untuk kebutuhan makan manusia, dampaknya sangat berbahaya bagi tubuh.
"Makanya setelah terungkap peredaran merica palsu kami langsung koordinasi dengan kepolisian terkait pemalsuannya agar cepat tertangani," ujarnya.
Pedagang merica di pasar juga diingatkan agar segera lapor jika mengetahui keberadaan merica palsu. Setelah persoalan ini mencuat pedagang yang menjual merica palsu akan berurusan dengan hukum.
"Makanya pedagang yang masih memiliki atau menyimpan merica palsu agar dimusnahkan daripada berurusan dengan hukum," sambung Bambang.
Merica palsu itu ditemukan tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto di Pasar Sawahan, Kecamatan Bangsal, Senin (15/6/2015). Setelah temuan itu, tim Disperindag langsung menyebar mencari bukti lain.