Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Firasat Ibu Agus Tai Sebelum Kasus Engeline, Mimpi Rumah Terbakar

Pada awal April 2015 lalu, Kandokang sempat bermimpi rumahnya di Desa Rambangaru terbakar

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Firasat Ibu Agus Tai Sebelum Kasus Engeline, Mimpi Rumah Terbakar
KOMPAS.com/SRI LESTARI
Kakak Agus (pakai topi) dan ibu Agus (baju kuning) 

TRIBUNNEWS.COM.SUMBA TIMUR - Firasat bahwa anak kandungnya, Agus Tai Handamai, akan mendapat masalah sempat dirasakan oleh Kandokang Madik (54), ibunda Agus.

Sejauh ini, Agus masih satu-satunya tersangka dalam kasus pembunuhan Engeline (sebelumnya disebut Angeline).

Pada awal April 2015 lalu, Kandokang sempat bermimpi rumahnya di Desa Rambangaru Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur (Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT) terbakar hingga api merambat di seluruh bagian rumah.

Ketika melihat api kian besar, Kandokang pun meminta anak-anaknya untuk memadamkan api.

Tak lama setelah anggota keluarga menyiram rumah tersebut dengan air, akhirnya kebakaran itu pun usai.

"Tidak lama api itu mati," tutur Kandokang kepada Tribun Bali, Selasa (23/6/2015).

Saat ditanya tentang arti mimpi tersebut, Kandokang mengatakan kepercayaan sukunya jika bermimpi terjadi kebakaran rumah, itu sebagai pertanda bahwa salah-satu anggota keluarga akan menghadapi masalah.

Berita Rekomendasi

Namun, dalam mimpi itu kebakaran tidak berlangsung lama.

Artinya, walaupun masalah tersebut terlampau besar namun tetap akan terjawab.

Ibu 10 anak ini pun langsung meneteskan air mata ketika mengenang sosok Agus.

Sembari membasuh air matanya, Kandokang mengatakan bahwa Agus bukanlah tipe anak yang melawan orangtua dan kakak-kakaknya.

"Dia juga sayang adik-adiknya," ucap Kandokang mengenai anak kelimanya itu.

Ketika masih tinggal bersama Kandokang, Agus bekerja melaut dan berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

"Semua uang hasil laut dan kebun itu Agus berikan ke saya," katanya sambil menangis.

a mengatakan, Agus pun selama tinggal di Desa Rambangaru tidak pernah membuat kekacauan. Ketika Agus berpamitan untuk mengadu nasib ke Denpasar, Kandokang berpesan agar selalu berdoa dan berhati-hati, apalagi Agus jauh dari orangtuanya.

Ia berharap, kedatangannya ke Denpasar untuk mendampingi Agus dapat membantu membuka tabir kematian Engeline yang ditemukan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe.

"Agus harus jujur dan jangan berbelit-belit. Tak boleh takut untuk berkata jujur,” kata Kandokang dalma bahasa daerah.(

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas