Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Bandar Narkoba Ditembak Mati di Bireuen

”Sejak Minggu malam mereka sudah bertiga, yakni Abdullah atau Apaleh, Efendi atau Doyen dan Andy,” kata kasat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Seorang Bandar Narkoba Ditembak Mati di Bireuen
Kompas.com/Desi Safnita Saifan
Kasat Narkoba Polres Bireuen, AKP. Aji Wisa Prayoga, SH, sedang meneliti barang bukti sabu, alat bong dan timbangan yang dimiliki Apalah, bandar sabu yang tewas dalam penggerebekan Senin sore kemarin di Desa Pante Lhong, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh. 

TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Aparat Polres Bireuen, Aceh, menggerebek rumah buronan kasus narkoba di rumahnya di Desa Pante Lhong, Kecamatan Peusanga, Biruen, Senin (22/6/2015) sekitar pukul 18.30 WIB. Salah satu pelaku, Abdullah alias Apaleh, terpaksa ditembak mati karena melarikan diri.

Sedangkan rekannya, Andy Supriatna (23), yang berprofesi sebagai sopir, warga Desa Dayah Panjoe, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Aceh, ditahan untuk pemeriksaan di Mapolres Bireuen.

Kasat Narkoba Polres Bireuen, AKP Aji Wisa Prayogo, mengatakan, dari hasil pemeriksaan Andy, mereka tidak hanya berdua pada saat penggerebekan, tetapi bertiga dengan Efendi atau Doyen.

”Sejak Minggu malam mereka sudah bertiga, yakni Abdullah atau Apaleh, Efendi atau Doyen dan Andy,” kata kasat.

Aji menjelaskan, awalnya, Efendi meminta Andy untuk mencarikan mobil rental sekaligus mengantarkan dirinya dan Apaleh ke Aceh Timur. Keperluan ke sana untuk mengurus mobil milik Apaleh yang sempat digadaikan.

”Minggu malam mereka berangkat dan tiba kembali ke Bireuen pada pukul 3 sore keesokan harinya, Senin,” jelas Aji.

Setiba di rumah Apaleh yang sedang dibangun itu, Doyen dan Andy sempat tidur siang sebentar hingga kurang lebih pukul 17.00. Saat bangun, Andy mengaku sempat melihat Apaleh berbincang dengan dua orang lelaki yang diduga tukang bangunan.

Berita Rekomendasi

”Karena pengakuan Andy dia melihat Apaleh menunjuk-nunjuk plafon rumah dan beberapa sudut rumah yang lain yang sedang dalam proses rampung,” jelas kasat Narkoba.

Baru sekitar pukul 17.30 WIB, Apaleh mengajak Andy dan Doyen ke belakang rumah untuk menikmati sabu-sabu. Sekitar setengah jam mereka larut dalam kenikmatan semu itu, penggerebekan pun terjadi.

”Kebetulan Andy berada di mobil tak bisa berkutik lagi, sedangkan Apaleh terpaksa kita lumpuhkan karena berupaya melarikan diri,” jelas Aji.

Menurut Aji, sebenarnya target awal penggerebekan adalah Apaleh, sedangkan Andy ditangkap karena berada di tempat kejadian, sementara Efendi belum diketahui keberadaannya.

”Kita tidak tahu ada Efendi yang ikut pesta sabu bersama, karena tim berkonsentrasi membawa Apaleh yang luka karena tembakan,” jelasnya.

Belakangan tim Polres Bireuen mengetahui Efendi masih berada di rumah pelaku karena beberapa warga melihat ada yang keluar dari sana dengan ciri-ciri yang dijelaskan Andy.

Aji mengaku seusai penggerebekan dan penggeledahan rumah tersangka, pihaknya menemukan sejumlah alat bukti berupa sabu, bong serta timbangan kecil. Namun ada satu kamar yang tidak bisa dibuka polisi karena tidak memiliki kunci, kuat dugaan Efendi bersembunyi di dalam kamar tersebut.

”Karena target kita Apaleh dan usai dia tertembak kita terkonsentrasi melarikan dia ke RS. Pengembangan baru kita lakukan setelah Andy ditahan dan dimintai keterangan di mapolres,” tandas kasat.

Hingga saat ini, tersangka Efendi terus dilakukan pengejaran karena diyakini masih berada di dalam Kabupaten Bireuen.

Penulis: Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas