Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPBD Bondowoso Dirikan Lima Tenda Pengungsian Antisipasi Meletusnya Gunung Raung

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso terus siaga bencana erupsi Gunung Raung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in BPBD Bondowoso Dirikan Lima Tenda Pengungsian Antisipasi Meletusnya Gunung Raung
Surya
BPBD mendirikan lima tenda, yakni tiga unit di Kecamatan Sumber Wringin dan dua unit di Kecamatan Tlogosari. 

TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso terus siaga bencana erupsi Gunung Raung. Kesiapsiagaan ini menyusul naiknya status Raung dari Waspada menjadi Siaga, Senin (29/6/2015).

Setelah membagikan masker dan mengecek jalur evakuasi, Selasa (30/6/2015) BPBD Bondowoso mendirikan tenda pengungsian. BPBD mendirikan lima tenda, yakni tiga unit di Kecamatan Sumber Wringin dan dua unit di Kecamatan Tlogosari.

Tenda itu nantinya bukan untuk pengungsian utama, namun sebagai lokasi alternatif jika pengungsian permanen yang telah ditentukan tidak mencukupi. BPBD telah menetapkan tiga lokasi sebagai tempat pengungsian utama jika Raung meletus, yakni SMPN 1 Sumber Wringin, Balai Benih Ikan Sumber Wringin, dan Pesanggrahan Sumber Wringin.

"Semoga lokasi pengungsian itu tidak berfungsi, artinya Raung tidak jadi meletus. Statusnya bisa turun lagi. Namun selama status masih Siaga, kami juga terus akan siaga sampai status berubah," ujar Hidayat, Sekretaris Kabupaten Bondowoso usai memimpin rapat koordinasi dengan Kapolres Bondowoso dan Komandan Kodim Bondowoso di Sumber Wringin, Selasa (30/6/2015).

Berdasarkan data dari BPBD Bondowoso, jumlah orang yang berpotensi terkena bencana erupsi Raung 2.088 di Sumber Wringin, dan 760 orang di Kecamatan Tlogosari.

Mereka tersebar di tujuh dusun di enam desa di dua kecamatan itu. Warga yang paling dekat berada di Dusun Sepanas yang berjarak sekitar 7 km dari puncak Gunung Raung.

"Yang paling dekat ada tiga dusun, dua di Sumber Wringin dan satu di Tlogosari. Juga ada satu dusun yakni di Magersari Desa Gunosari Kecamatan Tlogosari rentang terkena lava pijar jika meletus," terang Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso Kukuh Triyatmoko.

Kukuh menambahkan, sejauh ini pihaknya terus siaga mengingat tipe gunung berketinggian 3.332 Mdpl.

Gunung yang kakinya berada di tiga kabupaten (Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember) itu bertipe Stromboli.

"Bisa meletus sewaktu-waktu, dari Siaga tiba-tiba, kadang kala tidak melewati masa Awas. Karena itulah kami terus Siaga dan warga tetap kami imbau tenang dan beraktivitas secara normal," imbuh Kukuh.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Raung di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, hari ini terjadi peningkatan gempa tremor. Jika amplitudo per Senin (29/6/2015) berada di angka 17 milimeter, Selasa (30/6/2015) naik menjadi 22 milimeter.

Sementara itu dari pantauan Surya (Tribunnews.com Network), aktivitas warga di Kecamatan Sumber Wringin berjalan normal. Warga yang berjarak paling dekat dengan puncak, seperti di Dusun Legan dan Sepanas juga beraktivitas normal.

Sementara itu, abu tipis masih turun meskipun tidak terlihat mata. Namun bagi yang peka, bisa langsung terbatuk saat menghirup abu tersebut.

Kukuh mengakui guyuran abu tidak sebanyak hari sebelumnya. Mulai Minggu (28/6/2015) malam hingga Senin (29/6/2015) pagi, guyuran abu vulkanik Raung lebih terlihat secara kasat mata. Abu itu membuat mata perih.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas