Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tukang Sapu Ini Bangga Apel dan Berdiri Disamping Kapolda

Mashur, yang biasanya hanya bertugas membersihkan lapangan, merasa bangga bisa mengikuti apel dan berdiri berdampingan dengan Kapolda Umar.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tukang Sapu Ini Bangga Apel dan Berdiri Disamping Kapolda
ist
Inilah foto Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Umar Septono bersama seorang tukang sapu mendapat banyak pujian para pengguna jejaring sosial Facebook. 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Seorang tukang sapu yang setiap hari bertugas membersihkan Markas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Mashur (52), belakangan menjadi bahan perbincangan setelah fotonya bersama Kapolda Brigjen (Pol) Umar Septono diunggah di Facebook.

Sehari-hari Mashur bersama tujuh rekannya menjalankan rutinitas sebagai tukang sapu dan bertugas membersihkan semua bagian di Mapolda NTB. Mashur biasa mendapat tugas membersihkan halaman dan lapangan Gadjah Mada.

Sebelum apel dimulai, ia harus memastikan kondisi lapangan bersih. Petugas honorer kebersihan yang telah mengabdi selama lima tahun di Polda NTB ini tidak pernah menyangka dirinya akan mendampingi Kapolda dalam apel yang diselenggarakan pada Senin (29/6/2015).

Mashur, yang biasanya hanya bertugas membersihkan lapangan, merasa bangga bisa mengikuti apel dan berdiri berdampingan dengan Kapolda Umar.

"Waktu itu saya sedang nyapu di lapangan. Selesai itu saya dipanggil suruh menghadap Bapak. Sambil membawa sapu, saya lalu diajak naik mobil Kapolda, ternyata saya diajak mendampingi Bapak saat apel. Banggalah," kata Mashur.

Pria yang belum menikah ini bahkan tidak mengetahui bahwa fotonya bersama Kapolda ramai diperbincangkan dan mendapat pujian dari pengguna Facebook.

Sejak diunggah di halaman Facebook Info Polda NTB tiga hari lalu, foto Kapolda NTB bersama tukang sapu mendapatkan 1.160 likes dan 7.540 komentar.

Berita Rekomendasi

Dalam foto itu, Mashur berdiri di samping Kapolda. Pemandangan ini dianggap tidak biasa karena biasanya hanya pejabat utama dan perwira menengah ke atas yang berdiri di depan lapangan.(Kontributor Mataram, Karnia Septia)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas