Kopilot Tak Layak Terbang Meninggal di Hotel Balikpapan
Ricky Imara (38) sudah tak bernapas dan tergelak di lantai saat ditemukan pelayan kamar yang membawakan makanan dan asbak pesanannya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rudy Firmanto
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Ricky Imara (38) sudah tak bernapas dan tergelak di lantai ketika pukul 14.30 Wita saat ditemukan pelayan kamar yang membawakan makanan dan asbak pesanannya. Pelayan kamar sempat mengetuk kamar Ricky tapi tak direspons, sebelum memutuskan masuk menggunakan kunci cadangan.
Ia dan ketujuh awak maskapai penerbangan baru saja check ini di hotel tersebut pukul 13.30 Wita, usai mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ricky meninggal di kamar 710. Satu jam kemudian atau sekitar pukul 15.30 Wita, pihak hotel menghubungi Polres Balikpapan.
"Jadi kita dapat laporan sekitar setengah empat sore, langsung ke tempat kejadian perkara. Benar korban sudah meninggal di lantai kamar dan di sekitar ada banyak obat dan makanan yang belum dimakan," kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Damus Asa, Kamis (2/7/2015).
Ricky ditemukan tergeletak di lantai kamar hotel hanya mengenakan celana pendek selutut, Kamis (2/7/2015).
Selanjutnya almarhum Ricky dibawa ke Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo untuk dilakukan Visum, tapi ditolak istrinya. Tim medis hanya melakukan visum luar dan hasilnya, tak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
"Hasil visum tak ada kekerasan. Kita juga memeriksa lima orang dari pihak hotel. Istri mengatakan korban memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, komplikasi dengan penyakit lainnya," sambung Damus.
Saat tiba di Bandara Sepinggan, kopilot Ricky terbang ke Tarakan, Bandara Juwata, dan terakhir pesawatnya kembali ke Balikpapan untuk beristirahat di hotel yang sudah dipesan maskapainya.
Menurut informasi, Ricky menderita banyak penyakit sehingga selalu membawa banyak obat. Hasil tes medis terakhir menunjukkan ia tak layak terbang tapi tetap lolos dan harus terbang. Selain menderita jantung, Ricky juga mengidap hipertensi, diabetes, ginjal dan kelebihan kolesterol.
Pada Jumat pukul 05.30 Wita, jenazah Ricky sudah diterbangkan kembali ke rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat. "Sudah dibawa pulang keluarga tadi pagi," terang Damus kepada Tribun Kaltim.
Terpisah, Lidwina Nonie, pekerja hotel, membantah Ricky meninggal di dalam kamar. Menurut dia, tamunya lebih dulu mengeluh sakit kepada resepsionis. Akhirnya pihak hotel mengantar Ricky ke Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo. "Dia meninggal di sana," terang dia.