Maskapai Australia Takut Terkena Abu Vulkanik Gunung Raung
Pihak PT Angkasa Pura I Juanda masih perlu memastikan gagalnya pesawat Australia mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pihak PT Angkasa Pura I Juanda masih perlu memastikan gagalnya pesawat Australia mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali.
Informasinya, pesawat ini takut akan amuk Gunung Raung di Situbondo yang saat ini aktivitasnya meningkat.
"Kami belum tahu persis akan informasi itu. Bisa jadi benar karena aktivitas Gunung Raung sempat mengganggu penerbangan. Namun ada baiknya dikonfirmasi ke bagian Air Navigasi," ucap General Manager PT Angkasa Pura I Yanus Suprayogi, Jumat (3/7/2015).
Sebelum ini, penerbangan rute Denpasar-Surabaya terganggu akibat naiknya aktivitas gunung api di Jatim itu.
Penerbangan domestik di rute tersebut dialihkan untuk menghindari semburan abu vulkanik Gunung Raung. Gunung ini statusnya sempat siaga waktu itu.
Ibnu Hardianto petugas di menara radar ATC Juanda sempat menunjukkan penerbangan yang dibelokkan.
"Rata-rata penerbangan domestik yang terbang di bawah 20.000 kaki yang terancam. Sementara rute Denpasar-Surabaya yang harus dibelokkan untuk menghindari abu vulkanik," kata Ibnu.
Pesawat harus menempuh jarak yang lebih jauh. Jarak tempuhnya menjadi terpaut lima menit dari jalur normal.
Selain membelok menghindari arah angin, juga harus menambah ketinggian di atas 20.000 kaki.
Terkait informasi pesawat Australia yang takut ke Bali, otoritas penerbangan Juanda dari Air Navigasi (Airnav), juga belum mendapat informasi tersebut.
Kepala Airnav Juanda, Nur Hasan, meminta langsung mengonfirmasi ke Bandara Denpasar.
"Menurut informasi yang kami terima, amukan Gunung Raung pun tak sebahaya yang diperkirakan untuk dunia penerbangan. Abu vulkanik dari puncak Raung tak sampai 15.000 kaki. Sementara penerbangan internasional biasanya di atas 20.000 atau 30.000 kaki," kata Nur.
Kecuali penerbangan domestik, amuk Raung berpotensi mengancam penerbangan ini.
Kalau pun abu vulkanik membumbung, penerbangan domestik inilah yang terganggu. Sebab, ketinggian penerbangan mereka rata-rata di bawah 20.000 kaki. (Surya/Faiq Nuraini)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.