'Kata Mantan Kombatan GAM, Jadi Tentara ISIS Lebih Menjanjikan'
Mereka pernah ditawari bergabung dengan ISIS. Namun, mereka tidak merespons karena masih menunggu janji pemerintah INdonesia.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM), Safaruddin SH, mengatakan pihaknya tetap menampung aspirasi ratusan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menyatakan siap berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Safaruddin menjelaskan, dasar pemikiran eks kombatan GAM untuk bergabung dengan ISIS guna menghindari terjadinya tindakan kriminal seperti di Aceh beberapa waktu terakhir yang melibatkan nama-nama seperti Syukriadi alias Gambit dan Din Minimi.
“Menurut kawan-kawan eks kombatan, di Suriah lebih menjanjikan kesejahteraan sehingga mereka memutuskan untuk berangkat ke Suriah agar tidak merepotkan pemerintah Indonesia,” kata Safaruddin.
Selain itu, kata Safaruddin, sebelumnya mereka pernah ditawari bergabung dengan ISIS.
Namun mereka tidak merespons karena masih menunggu realisasi janji–janji dari pemerintah agar mereka dilibatkan dalam pembangunan Aceh.
Nyatanya, hingga kini, mereka tidak pernah terlibat dan dianggap seperti tidak ada sehingga merekapun mengambil inisiatif bagaimana agar bisa menghidupi keluarga.
“Ketika mereka mendapatkan informasi bahwa ISIS membayar mahal tentara–tentaranya, maka mereka pun menyatakan siap bergabung. TPM Aceh akan mencari solusi mengurus keberangkatan mereka ke Suriah. Kami masih diskusikan bagaimana teknisnya dan apa langkah yang akan kami ambil untuk menyahuti keinginan eks kombatan GAM tersebut,” kata Safaruddin.
Dijelaskan Safaruddin, jika pun eks kombatan GAM itu resmi bergabung dengan ISIS dan tetap tinggal di Indonesia dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum, tidak bisa dipersalahkan.
Sebab, di Indonesia saat ini hanya ada sebatas statetment dan imbauan tidak boleh bergabung dengan ISIS tetapi tidak ada sebuah regulasi khusus.
“Saya juga mengapresiasi niat mereka karena tidak ingin berbuat keributan di Indonesia, tetapi mereka bergabung dengan ISIS untuk mencari kehidupan yang lebih baik,” demikian Safaruddin.
SERAMBI INDONESIA